WISATA KULINER SENJA, WAJAH BARU TERMINAL PARIWISATA BANYUWANGI

wisata kuliner senja di terminal pariwisata Banyuwangi.
Terminal Pariwisata Terpadu Banyuwangi akan disulap jadi destinasi Wisata Kuliner Senja (RadarBanyuwangi)


Saat matahari mulai turun, area Terminal Pariwisata Terpadu di Jalan Letjen S. Parman, Kelurahan Sobo, berubah wujud: dari ruang informasi pariwisata dan area pertunjukan menjadi panggung rasa — wisata kuliner senja yang mengandalkan food truck dan gerakan UMKM naik kelas. 

Inisiatif ini merupakan kolaborasi Dinas Pariwisata dan pihak kecamatan setempat untuk memberikan wajah baru pada salah satu pintu masuk kota. 

Konsep: food mobile dan kurasi UMKM

Konsep yang diusung sederhana namun strategis: semua pedagang yang berjualan pada jam sore sampai malam wajib menggunakan kendaraan bergerak—food truck, truk kecil, atau kendaraan roda tiga yang didesain menarik—sehingga area tampak tertata dan modern. 

Dari 34 UMKM yang mendaftar pada gelombang awal, hasil kurasi dua minggu menyisakan 7 UMKM terpilih yang siap membuka lapak secara bergilir. Langkah ini juga ditujukan untuk mendorong pedagang kaki lima (PKL) lama bertransformasi menjadi pelaku usaha mobile dengan standar yang lebih rapi.

Jam operasi yang disasar adalah pukul 16.00–22.00, tepat untuk menangkap momen sore sampai malam—saat warga lokal dan wisatawan mencari tempat santai untuk menikmati kopi, jajanan, atau menu berat sambil menyaksikan senja. 

Pemkab berharap destinasi ini menjadi magnet baru bagi wisatawan dan warga Banyuwangi. 



Lokasi & Fungsi terminal: lebih dari sekadar pasar

Terminal Pariwisata Terpadu sendiri dibangun dari bekas Pasar Sobo dan dirancang sebagai layanan pariwisata terpadu (one-stop service). 

Selain menjadi pusat kuliner saat senja, bangunan ini dilengkapi fasilitas seperti Tourist Information Centre (TIC), kafe, area ibadah, serta terminal transportasi untuk akses ke destinasi-destinasi wisata Banyuwangi — sehingga cocok dijadikan titik awal perjalanan wisatawan. 

Di masa lalu lokasi ini juga kerap menjadi panggung acara budaya dan musik, seperti Banyuwangi Percussion Festival. 




Mengukur manfaat: ekonomi lokal dan PAD

Pemerintah daerah menyatakan akan menghitung potensi kontribusi ke pendapatan asli daerah (PAD) bersama Bapenda dan BPKAD, mengingat terminal adalah aset yang dikelola lintas dinas (termasuk Dinas Perhubungan). 

Di sisi lain, program ini dilihat sebagai cara praktis mengangkat kualitas pelaku UMKM — dari gerobak statis menjadi unit usaha rapi yang bisa bersaing di pasar pariwisata. 



Apa yang bisa dicicipi? Rekomendasi rasa khas Banyuwangi

Banyuwangi punya banyak cita rasa lokal yang cocok disajikan dalam format food truck atau gerai mobile. Jika berkunjung ke wisata kuliner senja ini, jangan lewatkan beberapa ikon kuliner lokal yang populer:

  • Sego Cawuk — nasi hangat dicampur sambal dan urap serta lauk sederhana; sajian tradisional yang tetap digemari sebagai sarapan atau camilan berat. 

  • Rujak Soto — inovasi unik Banyuwangi: perpaduan rujak segar-pedas dengan kuah soto gurih; cocok untuk pencinta sensasi rasa baru. 

  • Ayam Kesrut — sup ayam kampung dengan rasa pedas-asam khas, berasal dari tradisi kuliner Suku Osing; semakin populer di berbagai warung dan rumah makan.

Pengelola destinasi juga berpeluang menghadirkan seafood bakar, kopi robusta lokal, serta oleh-oleh kecil seperti kerajinan atau camilan khas yang mudah dibawa pulang.



Tips singkat buat pengunjung

  1. Datang pada jam 17.00–19.00 untuk merasakan suasana "senja" dan mendapat pilihan menu lengkap. (Jam operasi: 16.00–22.00).

  2. Siapkan tunai kecil; beberapa gerai UMKM mungkin belum men-support semua metode digital.

  3. Bawa masker jika ingin antre di stand yang ramai, dan perhatikan kebersihan makanan—pilih gerai yang tampak rapi dan higienis.

  4. Manfaatkan TIC di terminal jika butuh informasi wisata lanjutan atau rute transportasi.



Pelaksanaan uji coba dan kurasi UMKM yang sudah dilakukan menunjukkan arah yang jelas: Banyuwangi ingin mengemas tradisi kuliner lokal dalam wadah yang lebih menarik, teratur, dan ramah wisatawan. 

Jika Anda berada di Banyuwangi, luangkan waktu untuk mampir—rasakan sendiri bagaimana senja, piring hangat, dan kreativitas UMKM lokal berpadu jadi pengalaman kuliner yang hangat dan akrab. (Radar Banyuwangi)


Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar


Scroll to top
close