PRABOWO DUKUNG KERETA CEPAT WHOOSH DIPERPANJANG SAMPAI BANYUWANGI : WAKTU TEMPUH HANYA 4 JAM!

Prabowo dukung whoosh diperpanjang sampai banyuwangi
Ilustrasi Whoosh sampai Banyuwangi.


Presiden Prabowo Subianto kembali membuat gebrakan di sektor transportasi nasional. Dalam kunjungan kerja terbarunya, ia menyampaikan rencana memperpanjang jalur kereta cepat Whoosh hingga Banyuwangi, ujung timur Pulau Jawa.

Sebelumnya, proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) baru beroperasi sepanjang 142 km dan menjadi ikon transportasi modern Indonesia. 

Namun, Prabowo menilai konektivitas antarprovinsi di Pulau Jawa masih bisa ditingkatkan—tidak hanya sampai Surabaya, tapi terus hingga Banyuwangi, yang dikenal sebagai “gerbang emas” menuju Pulau Bali.

Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang menilai proyek tersebut bisa membawa dampak ekonomi besar bagi sektor pariwisata, UMKM, hingga logistik. 

Menurutnya, Banyuwangi siap mendukung proyek tersebut dengan penyediaan lahan dan sinkronisasi tata ruang daerah.

 

Sekilas Tentang Kereta Cepat Whoosh

Whoosh merupakan singkatan dari “Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat” — nama resmi dari kereta cepat Jakarta–Bandung yang mulai beroperasi sejak 2023. 

Proyek ini menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara, hasil kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok melalui PT KCIC.

Dengan kecepatan maksimal mencapai 350 km/jam, Whoosh mampu memangkas waktu perjalanan Jakarta–Bandung menjadi sekitar 36–45 menit

Fasilitasnya modern, mulai dari kursi ergonomis, Wi-Fi, hingga sistem pembayaran digital.

Jika proyek ini diteruskan ke timur, Whoosh akan menjadi tulang punggung konektivitas utama Pulau Jawa, menghubungkan Jakarta, Semarang, Surabaya, hingga Banyuwangi.



Estimasi Waktu Perjalanan Jakarta–Banyuwangi

Berdasarkan perhitungan sederhana, jarak Jakarta–Banyuwangi sekitar 1.060 km. Saat ini, KA Blambangan Ekspres menempuh rute ini dalam waktu 16,5 jam.

Namun jika Whoosh melaju dengan kecepatan rata-rata 250–350 km/jam, maka waktu tempuh dapat dipangkas drastis menjadi hanya:

  • ±4 jam 14 menit (dengan kecepatan 250 km/jam)

  • ±3 jam 32 menit (dengan kecepatan 300 km/jam)

  • ±3 jam 1 menit (dengan kecepatan 350 km/jam)

Artinya, perjalanan Jakarta–Banyuwangi hanya butuh sekitar 4 jam!

Dengan catatan, ini adalah perhitungan teoretis (steady speed, tanpa berhenti). Realitasnya, operasional Whoosh akan memperpanjang waktu karena singgah stasiun, percepatan/pelambatan, batas kecepatan di beberapa segmen, dan aspek keselamatan. 

Perjalanan cepat ini berpotensi menjadikan Whoosh sebagai alternatif nyata dibanding pesawat, terutama jika mempertimbangkan waktu check-in, boarding, dan jarak tempuh ke bandara.



 

Estimasi Harga Tiket Whoosh Jakarta–Banyuwangi

Sebagai gambaran, harga tiket Whoosh Jakarta–Bandung saat ini berkisar antara Rp150.000 – Rp250.000 untuk jarak 142 km. 

Jika diasumsikan tarif per kilometer relatif sama (sekitar Rp1.000–Rp1.800/km), maka estimasi harga tiket Jakarta–Banyuwangi (1.060 km) bisa berada pada kisaran:

🎫 Rp1.100.000 – Rp1.900.000 per orang sekali jalan

Harga tersebut tentu masih perkiraan kasar. Penetapan tarif akhir akan dipengaruhi oleh faktor kelas layanan (ekonomi, bisnis, premium), biaya operasional, serta kebijakan subsidi atau promosi dari pemerintah.



Estimasi Anggaran Proyek Whoosh Jakarta–Banyuwangi

Proyek KCJB sepanjang 142 km memerlukan investasi sebesar Rp110,22 triliun, atau sekitar Rp776,19 miliar per kilometer.

Jika perhitungan kasar ini diterapkan untuk jalur Jakarta–Banyuwangi (1.060 km), maka total investasi yang dibutuhkan mencapai:

💰 Rp823 triliun (perkiraan awal)

Angka tersebut tentu sangat besar, sehingga pemerintah perlu menyiapkan skema pembiayaan yang matang, baik melalui APBN, investasi swasta, maupun kerja sama internasional. 

Selain itu, faktor pembebasan lahan dan kondisi geografis di Jawa Timur juga akan memengaruhi besaran biaya aktual.



 

Tantangan dan Permasalahan yang Harus Diatasi

Meski menjanjikan, rencana perpanjangan proyek ini bukan tanpa hambatan. Berikut beberapa tantangan utama:

  1. Biaya dan pendanaan besar – Skala proyek lintas provinsi menuntut dana ratusan triliun rupiah. Pemerintah perlu memastikan model bisnis yang berkelanjutan.

  2. Pembebasan lahan – Jalur sepanjang lebih dari 1.000 km melintasi area padat penduduk dan lahan produktif. Proses ini sering kali memakan waktu lama.

  3. Teknis dan infrastruktur – Diperlukan adaptasi teknologi rel, stasiun, dan jaringan listrik untuk mendukung kecepatan tinggi di berbagai kondisi tanah.

  4. Isu sosial dan lingkungan – Pemerintah perlu memastikan proyek ini tidak menimbulkan dampak sosial-ekonomi negatif bagi masyarakat sekitar.

  5. Koordinasi antar daerah – Sinergi lintas provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur) menjadi kunci keberhasilan implementasi proyek.

 

Respon Pemerintah Daerah: Banyuwangi Siap Menyambut!

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden Prabowo. Ia menilai proyek kereta cepat ini bisa menjadi “game changer” bagi perekonomian Banyuwangi.

“Kami di Banyuwangi siap menjadi bagian dari transformasi transportasi nasional. Jalur cepat hingga Banyuwangi akan membuka peluang wisata, UMKM, dan investasi baru di wilayah timur Jawa,” ujarnya, dikutip dari Bisnis.com (5 November 2025).

Banyuwangi memang dikenal sebagai kabupaten dengan potensi pariwisata besar, seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo

Dengan adanya Whoosh, waktu tempuh dari Jakarta ke kawasan wisata tersebut bisa dipersingkat drastis — menarik wisatawan domestik dan mancanegara.



Manfaat Ekonomi dan Strategis

Rencana perpanjangan kereta cepat Whoosh ke Banyuwangi dinilai membawa berbagai dampak positif:

  • Pertumbuhan ekonomi daerah: meningkatnya investasi, perhotelan, dan sektor kuliner.

  • Peningkatan mobilitas wisatawan: Banyuwangi bisa menjadi hub pariwisata baru setelah Bali.

  • Konektivitas logistik nasional: mempercepat pengiriman barang antar kota besar di Jawa.

  • Pemerataan pembangunan: wilayah timur Jawa tidak lagi tertinggal dari pusat industri di barat.



Kesimpulan: Siapkah Banyuwangi Jadi Ujung Jalur Cepat Indonesia?


Rencana kereta cepat Whoosh Jakarta–Banyuwangi menjadi simbol ambisi besar pemerintahan baru dalam membangun konektivitas nasional. 

Dengan waktu tempuh sekitar 4 jam, proyek ini bisa menjadi transformasi besar dalam sejarah transportasi Indonesia.

Namun, realisasi proyek raksasa ini memerlukan studi kelayakan mendalam, pendanaan transparan, dan koordinasi kuat antar daerah. 

Jika semua berjalan sesuai rencana, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat bisa menikmati perjalanan supercepat dari Jakarta hingga Banyuwangi dengan kenyamanan dan efisiensi tinggi.


Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar


Scroll to top
close