AMAN AIR SIAP TERBANGKAN SEAPLANE BENOA-BANYUWANGI: 25 MENIT KE SURGA TIMUR JAWA

Aman Air siapkan seaplane Benoa-Banyuwangi
Ilustrasi seaplane (Beritabali.com)


Banyuwangi — di ujung timur Pulau Jawa, kabupaten ini pelan tapi pasti menjelma menjadi salah satu magnet pariwisata Indonesia. 

Dari penghargaan-penghargaan daerah dan nasional hingga pengakuan internasional untuk desa-desa wisatanya, reputasi Banyuwangi semakin mengkilap — sebuah alasan kuat mengapa industri lain kini menaruh perhatian. 

Baru-baru ini, kabar bahwa maskapai Aman Air menimbang membuka rute seaplane (pesawat amfibi) dari Pelabuhan Benoa, Bali, ke Teluk Pangpang, Banyuwangi menambah daftar kabar baik itu.



Kenapa seaplane — dan kenapa sekarang?


Menurut Presiden Direktur Aman Air, Michael Nicholas, perkembangan pariwisata Banyuwangi yang lengkap — alam, amenitas, dan kalender atraksi sepanjang tahun — membuat daerah ini menarik untuk layanan seaplane yang menyasar wisatawan menengah-atas. 

Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan dengan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pada 24 Oktober 2025. 

Sambutan pemerintah daerah juga positif: rute ini dianggap akan menambah daya tarik dan kemudahan bagi wisatawan.



Rencana teknis singkat


Aman Air merencanakan mengoperasikan pesawat de Havilland Twin Otter berkonfigurasi seaplane, yang diperkirakan memuat 16–18 penumpang. 

Rute yang diusulkan adalah dari Pelabuhan Benoa (Bali) menuju water aerodrome di Teluk Pangpang (Banyuwangi) dengan waktu terbang sekitar 25 menit — solusi yang jauh lebih cepat dibanding perjalanan laut atau darat antar-pulau. 

Perusahaan menargetkan operasi komersial mulai kuartal pertama atau kedua 2026, setelah koordinasi infrastruktur dan perizinan. 



Apa Itu Seaplane ?

Seaplane (pesawat amfibi) adalah jenis pesawat yang mampu beroperasi dari permukaan air—laut, teluk, atau danau—dengan menggunakan badan khusus atau pelampung (floats). 

Ada dua tipe umum: floatplane (menggunakan pelampung) dan amphibious (dilengkapi roda pada pelampung sehingga dapat mendarat di darat juga). 

  • Cara kerja & tipe: Seaplane bisa berupa floatplane (bodi utama tetap, ditopang pelampung) atau amphibious (pelampung dengan roda retraktil). Pesawat seperti de Havilland Twin Otter sering dimodifikasi agar cocok untuk operasi di air.

  • Kegunaan: umum dipakai untuk pariwisata (akses pulau/spot terpencil), transportasi penumpang dan kargo cepat antar-pulau, evakuasi medis, patroli maritim, serta kegiatan penelitian.

  • Keunggulan: menghubungkan area tanpa bandara darat, memangkas waktu perjalanan (contoh: Benoa → Teluk Pangpang ~25 menit), dan membuka pasar wisata serta logistik baru. 



  • Pertimbangan operasional: operasi seaplane memerlukan water aerodrome yang memenuhi standar keselamatan, pengelolaan cuaca dan arus laut, serta koordinasi dengan otoritas maritim untuk menghindari konflik lalu lintas laut.

  • Dampak lingkungan & sosial: memberi peluang ekonomi (pariwisata & pengiriman hasil laut), namun perlu mitigasi untuk mencegah gangguan ekosistem pesisir—mis. kebijakan kebersihan, zonasi water aerodrome, dan keterlibatan komunitas lokal.

Berdasarkan informasi online yang beredar, untuk rute Benoa–Teluk Pangpang, Aman Air berencana menggunakan pesawat Twin Otter yang dikonfigurasi untuk operasi water aerodrome, memungkinkan penerbangan cepat langsung antara pelabuhan laut tanpa bergantung pada bandara darat.



Fungsi ganda: wisata dan logistik segar


Di luar tujuan pariwisata, Aman Air menyebut rute seaplane ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengangkutan hasil laut segar dari Banyuwangi ke Bali, sehingga kualitas produk tetap prima saat sampai di pasar atau bandara tujuan. 

Hal ini membuka peluang ekonomi baru bagi nelayan dan pelaku rantai pasok hasil laut di Banyuwangi.



Infrastruktur dan kesiapan aerodrome


Teluk Pangpang sudah dikenal sebagai lokasi water aerodrome untuk kegiatan seaplane dan pelatihan; pihak setempat (API Banyuwangi) menyatakan kondisi aerodrome di Pangpang relatif siap. 

Di sisi lain, yang perlu diperhatikan adalah kesiapan water base di Benoa, di mana koordinasi dengan operator pelabuhan (Pelindo) dan otoritas terkait masih diperlukan agar operasional bisa berjalan lancar. 

Selain itu, kajian keselamatan dan lingkungan untuk operasi seaplane di perairan lokal menjadi bagian penting sebelum rute resmi diluncurkan.



Soal keselamatan dan lingkungan


Seaplane terbang dan mendarat di perairan — itu artinya faktor cuaca, arus, dan lalu lintas laut harus dikelola baik. 

Ada studi dan kajian mengenai faktor risiko operasional di water aerodrome Teluk Pangpang yang menyorot pentingnya mitigasi lingkungan dan prosedur keselamatan untuk pelatihan dan operasi komersial. 

Untuk itu, kolaborasi antara operator penerbangan, otoritas maritim, serta pemangku kepentingan lokal menjadi sangat krusial. 



Dampak pariwisata: paket, investor, dan pengalaman one-day trip


Aman Air juga menyatakan niat untuk bekerja sama dengan investor membangun resort dan amenitas pendukung di Banyuwangi, plus merancang paket wisata singkat (mis. one-day trip): berangkat pagi dari Benoa, 25 menit terbang ke Teluk Pangpang, jelajah beberapa destinasi populer, lalu kembali sore ke Benoa. 

Targetnya: menarik wisatawan internasional dan domestik berpengeluaran menengah-atas yang ingin pengalaman eksklusif dan hemat waktu. 



Destinasi yang bisa dijangkau dengan cepat

Dengan waktu tempuh yang sangat singkat, seaplane membuka akses cepat ke beberapa daya tarik Banyuwangi seperti:

- Kawah Ijen (fenomena blue fire dan panorama kawah) — magnet wisata internasional. 

- Pulau Tabuhan dan pulau-pulau kecil di Selat Bali — pantai pasir putih, snorkeling, pengalaman laut yang tenang. 

- Pantai-pantai seperti Pulau Merah, Bangsring/Tabuhan serta ekowisata lain yang semakin dipromosikan oleh Pemkab. 



Apa yang perlu diketahui calon penumpang dan pemangku kepentingan

  • Perizinan & jadwal: sampai berita ini ditulis, rute masih berada pada tahap persiapan dan koordinasi; jadwal, frekuensi, harga tiket, dan rincian paket wisata akan diumumkan resmi setelah seluruh persyaratan operasional dan pelabuhan terpenuhi. 

  • Akses ke Benoa: calon wisatawan dari kawasan lain perlu merencanakan perjalanan ke Benoa (Bandara Ngurah Rai → transportasi darat ke Benoa) karena waterbase di Benoa akan menjadi titik awal. Pihak terkait menyatakan akan mempercepat pembentukan fasilitas water base di Benoa. 

  • Dampak lokal: peluang ekonomi untuk pengusaha pariwisata, penginapan, operator tur, dan nelayan lokal—terutama jika paket wisata dan jalur logistik hasil laut berjalan sesuai rencana. Namun perlu keseimbangan agar pengembangan tidak merusak ekosistem pesisir. 



Langkah Aman Air menjajaki rute seaplane Benoa–Teluk Pangpang tampak menyentuh titik temu antara kebutuhan konektivitas cepat dan strategi pengembangan pariwisata bernilai tambah di Banyuwangi. 


Jika semua aspek teknis, perizinan, dan lingkungan ditangani dengan baik, rute ini berpotensi menjadi pintu masuk baru bagi wisata kelas menengah-atas sekaligus saluran logistik cepat untuk produk-produk laut segar — sebuah peluang yang menjanjikan, asalkan dikelola berkelanjutan. 


Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar


Scroll to top
close