PANTAI BOOM MARINA BANYUWANGI, ANTARA PAMOR MASA LALU DAN PESONA MASA KINI

Pantai Boom Marina Boom menjadi ikon wisata baru di kota Banyuwangi. Letaknya yang dekat dengan pusat kota Banyuwangi, membuat siapa pun mudah mencapainya. Kemudahan ini didukung adanya beberapa alternatif jalan menuju pantai, sehingga makin menggoda orang untuk kemari. Apalagi lagi tiket masuknya terbilang murah meriah. Cucoklah buat jalan-jalan pagi maupun ngabuburit, dan pastinya wajib bagi wisatawan luar kota maupun manca untuk mengunjunginya. 

Pantai Boom Marina Banyuwangi


Pesona Pantai Marina Boom Banyuwangi
Jembatan ikonik di Pantai Marina Boom Banyuwangi

Pantai Boom Riwayatmu Dulu

Sejarahnya, Pantai Boom Banyuwangi dulunya merupakan pelabuhan penting dan dikenal dengan nama Pelabuhan Boom. Bukan pelabuhan biasa, tapi pelabuhan internasional karena kapal berbendera asing bisa berlabuh untuk melakukan aktivitas bongkar muat. Fasilitas dermaganya pun terbilang modern, karena dilengkapi rel kereta untuk mempercepat aktivitas bongkar muat.

Pelabuhan Boom Banyuwangi di masa lalu, dermaganya sudah dilengkapi rel roli untuk memudahkan proses pengangkutan barang yang akan naik/turun dari kapal (via Grup Facebook Banjoewangi Tempo Doeloe)
Sedemikian besar potensi dan strategisnya posisi pelabuhan Boom di ujung pulau Jawa kala itu, sampai-sampai Gubernur Thomas Stanford Raffles (1811-1816) yang masa itu memegang kekuasaan Inggris di bumi Nusantara, pernah mencetuskan rencana menempatkan Banyuwangi menjadi pelabuhan penghubung (hub port) untuk Asia Tenggara dengan Benua Australia.

Namun rencana batal karena Inggris keburu harus menyerahkan kekuasaan kepada Belanda. Sehingga Rafless pun ditarik ke Malaka dan membangun Bandar Tumasik, yang kemudian dikenal sebagai Singapura.

Pada masa kolonial Belanda, pelabuhan Boom Banyuwangi juga digunakan sebagai pelabuhan ekspor pisang ke Australia dan gudang penyimpanan kopra. 

Di balik kisah kejayaan masa lalu pelabuhan Boom, generasi sekarang mungkin tidak banyak tahu bahwa Pelabuhan Boom pernah menjadi salah satu titik pemberangkatan (embarkasi) haji.

Untuk mencapai Mekkah, para jamaah calon Haji menggunakan kapal laut, dan karena tidak ada dermaga yang mampu untuk bersandarnya kapal besar, maka calon jamaah Haji Banyuwangi diangkut dengan perahu kecil untuk mencapai kapal besar yang berada di tengah laut.

Perjalanan naik Haji hingga kembali ke Banyuwangi memakan waktu hingga sekitar 1 tahun! Bisa dibayangkan, betapa beratnya menunaikan ibadah Haji pada masa itu.

Keberangkatan calon jamaah Haji Banyuwangi pada 24 Februari 1924 diantar dengan perahu kecil ke kapal S.S Rotti di tengah laut, karena tidak ada dermaga yang bisa disandari kapal besar (via Grup FB Banjoeawangi Tempo Doeloe). 

Beberapa fakta sisa-sisa kejayaan masa lalu pelabuhan Boom Banyuwangi berupa dermaga, tempat pelelangan ikan, dan gudang.

Bangunan lain yang pernah berdiri di Pelabuhan Boom adalah Nederland Handel Bank, sempat berubah menjadi Bank Bumi Daya, sebelum akhirnya dirobohkan.

Ada juga pabrik minyak N.V. Mexolie yang cukup besar di Pantai Boom. Bahkan terdapat jalur kereta api di depan pabriknya.

Kecuali gudang, semua bangunan tersebut saat ini sudah rata dengan tanah.

Asal Mula Nama Boom

Mengapa pelabuhan ini disebut Boom? Dilansir dari grup Banjoewangi Tempoe Doeloe, kata Boom ini berasal dari bahasa Belanda yang artinya pohon. Dalam dunia konstruksi menjadi bermakna balok.

Saat ini, kata boom kurang dikenal dan hanya terdengar di sekitar pelabuhan, maknanya adalah struktur rangka alat berat (crane) atau balok pengendali layar perahu (horisontal) yang terletak di bawah tiang layar (vertikal). Bisa jadi istilah boom berarti kayu yang digunakan pada kapal pada jaman dahulu atau dermaga yang terbuat dari kayu yang ada pada saat itu.

Warga lokal di sekitar membagi pelabuhan Boom Banyuwangi dalam dua kawasan, yaitu Boom Meneng (=diam) dan Boom Ombak.

Pelabuhan di depan gudang disebut Boom Meneng karena airnya diam tak berombak, sementara yang menghadap selat Bali dulu ada dermaganya, dan dinamakan Boom Ombak karena air lautnya beriak atau bergelombang.

Salah satu sisi Pantai Boom di dekat jembatan lintas, bagian ini yang warga lokal menyebutnya sebagai boom meneng, karena airnya relatif tenang atau diam tidak berombak.


Pantai Boom Menuju  Pantai Marina

Sekitar tahun 1950-an, era kejayaan pelabuhan Boom mulai redup. Saat itu dengan berkembangnya teknologi, kapal besar mulai beroperasi dan aktivitas di pelabuhan kian meningkat, sementara kondisi pantai Boom yang menjadi muara beberapa sungai mengalami pendangkalan dari lumpur sungai. Kapal-kapal besar mengalami kesulitan merapat ke dermaga.

Puncaknya, fungsi pelabuhan dipindahkan ke wilayah Ketapang yang memiliki kedalaman air laut yang dalam, yang sekarang dikenal sebagai Pelabuhan Ketapang untuk melayani penyeberangan penumpang ke Bali dan Pelabuhan Tanjung Wangi untuk aktivitas ekspor-impor. Sejak itu praktis pelabuhan Boom hanya digunakan bersandar perahu nelayan lokal.

Di era 1980-an pelabuhan Boom sempat dijadikan lokasi THR (Taman Hiburan Rakyat) dengan aneka hiburan dan permainan tersedia didalamnya. Namun sesudahnya mengalami kevakuman yang panjang dengan kondisi kurang terawat.

Setelah sekian puluh tahun tidak tersentuh perubahan, titik balik perhatian terhadap Pantai Boom mulai terjadi pada tahun 2012. Saat itu untuk pertama kalinya agenda wisata tahunan Banyuwangi Festival diselenggarakan. Ada dua agenda kegiatan yang dilangsungkan di Pantai Boom, yaitu Festival Gandrung Sewu dan Jazz Pantai.

Karena kedua festival itu diadakan rutin setiap tahun di tempat yang sama, maka keberadaan Pantai Boom mulai diperhatikan. Berbagai perbaikan dan pembenahan pun dilakukan untuk mengangkat kembali citra pantai legendaris Banyuwangi ini.

Gong penataan kawasan Pantai Boom secara konseptual dimulai ketika BUMN PT Pelindo III dan Pemkab Banyuwangi bekerjasama membuat program rencana pembangunan marina atau dermaga kapal pesiar di Pantai Boom Banyuwangi pada 11 September 2015.

Pantai Boom Marina Banyuwangi tersebut digadang-gadang bakal menjadi pelabuhan khusus kapal pesiar (yacht) terbesar sekaligus dermaga kapal pesiar terintegrasi pertama di Indonesia.

Dermaga sandar kapal pesiar tersebut dibangun di lahan seluas 44,2 hektar dan direncanakan mampu menampung 150 kapal pesiar.

Dermaga marina yang dibangun berupa dermaga apung dengan desain sangat menarik, dikhususkan untuk menampung kapal-kapal yacht (sail boat) dan power boat (super yacht dan mega yacht) yang terintegrasi dengan fasilitas private resort.

Di kawasan tersebut bakal dilengkapi fasilitas pendukung, seperti perawatan kapal pesiar, driving range (area berlatih untuk pegolf), area komersial seperti hotel, restoran, water sport dan fasilitas one day cruise. Wah, bakal jadi kawasan elit nan instagramable.

Jembatan lintas di Pantai Boom Marina Banyuwangi.
Jembatan lintas berbentuk spiral, ikon baru Pantai Boom Banyuwangi.

Salah satu landmark ikonik di kawasan pantai Boom marina adalah jembatan lintas (causeway) yang menghubungkan daratan yang berada di utara dekat pintu masuk dengan daratan di seberangnya yang disebut Pulau Giliwangi.

Sejak memasuki pintu masuk pantai, pengunjung sudah tergoda melihat sosoknya di kejauhan. Jembatan unik berbentuk spiral tersebut tak pelak menjadi spot foto paling diburu pengunjung. Sosok jembatan tersebut tampak megah, dilengkapi lampu sorot di sekelilingnya. Saat menjelang malam lampu tersebut dihidupkan, suasana tambah meriah.

Gambar-gambar berikut menunjukkan jembatan lintas pantai Boom dari berbagai sudut pandang. Kamu pastinya sepakat khan kalau jembatan tersebut memang ikonik banget.


cause way di Pantai Boom Banyuwangi.


jembatan lintas marina Banyuwangi.



Di sisi utara Pulau Giliwangi terdapat floating ponton sebagai tempat bersandar kapal pesiar dengan bentuk yang unik. Konstruksinya mirip cakar yang terapung di atas kolam. Di beberapa sisi dermaga floating ponton terdapat roda yang menempel di tiang pancang. Konstruksi seperti ini memungkinkan dermaga bisa mengapung lebih tinggi menyesuaikan dengan tinggi-rendahnya air laut.

Floating ponton dermaga marina Boom tempat bersandar kapal pesir (via Instagram)

Untuk memasuki kawasan Pantai Boom Marina Banyuwangi pengunjung dikenakan tiket masuk yang murah meriah, yaitu hanya Rp 5 ribu per orang plus parkir mobil Rp 5 ribu juga.

Pantai boom Banyuwangi
Ikon Pantai Boom Marina Banyuwangi, mungkin ini akan menjadi spot foto pertamamu. 

Saat memasuki kawasan Pantai Boom pengunjung akan disambut sebuah monumen bertuliskan "Boom Banyuwangi". Bentuknya seperti menggambarkan ombak laut dengan warna biru, lalu ada 3 buah tukik (anak penyu) yang seakan sedang berenang di lautan.

Sekedar tahu, Pantai Boom ini dahulu juga merupakan lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Setelah sekian puluh tahun berlalu, kini penyu mulai kembali mendarat di Pantai Boom. Ini menandakan bahwa kondisi Pantai Boom saat ini kondusif bagi hewan langka ini untuk mendarat dan bertelur.

Suasana sore hari di bagian depan Pantai Boom Marina Banyuwangi.  

Memasuki areal Pantai Boom Marina Banyuwangi bagi pengunjung yang sudah lama tidak melihatnya, pasti dibuat pangling. Banyak sekali perubahannya dari semenjak dilakukan perbaikan dan pembenahan pada kawasan pantai Boom lama.

Menuju pantai marina, Pantai Boom Banyuwangi makin cantik. Jalanan beraspal mulus, dilengkapi trotoar lebar di kanan kirinya. Lampu penerangan yang terang-benderang. Bahkan tersedia jalur khusus bagi sepeda.

Tampaknya ke depan pantai Boom akan membatasi lalu-lalang kendaraan bermotor. Hal ini bisa dilihat dari disediakannya beberapa lokasi parkir berukuran besar yang mampu menampung ratusan kendaraan roda dua maupun empat. Sebaliknya pengendara sepeda diprioritaskan dengan dibangunnya jalur khusus.

Salah satu lokasi parkir di Pantai Boom Marina Banyuwangi yang sangat luas.

Meskipun pembangunan pantai marina belum tuntas, namun pesona Pantai Boom baru Banyuwangi sudah tampak sejak dari awal masuk.

Beranjak dari pintu masuk, pemandangan cantik deretan perahu nelayan yang tengah bersandar di tepi dermaga segera menyergap mata pengunjung. Airnya yang tenang dan hembusan angin sepoi-sepoi bikin nyaman dan betah berlama-lama di tempat ini. 
 
Menikmati senja di sekitar dermaga Pantai Boom Marina Banyuwangi.

Di sekitar dermaga yang berhadapan dengan bangunan gudang yang tetap dipertahankan (semoga!), dibangun tempat duduk berundak yang cocok untuk duduk-duduk santai menikmati suasana di sekeliling pada pagi dan sore hari. Ya iyalah, kalau siang hari pasti panas banget.

Deretan perahu nelayan lokal bersandar di dermaga Pantai Boom Marina Banyuwangi.

Bekas Gudang di Pantai Boom Marina Banyuwangi

Satu sisa peninggalan masa kejayaan masa lalu di Pantai Boom Banyuwangi adalah deretan gudang yang sarat dengan nilai-nilai sejarah masa lalu Banyuwangi.

Posisi gudang ini persis menghadap ke dermaga yang disebut Boom Meneng lantaran airnya relatif diam. Beruntung, dalam pembangunan pantai marina, bangunan ini tetap dipertahankan keberadaannya.

Jadilah ini bangunan ikonik satu-satunya saksi bisu sepenggal perjalanan sejarah kota Banyuwangi yang masih berdiri.


Bekas gudang di Pantai Boom Banyuwangi dibiarkan apa adanya, namun sekelilingnya dibersihkan dan di depan gudang dibangun lintasan jalan khusus sepeda dan trotoar yang dilengkapi lampu taman model gantung. Dilengkapi kursi kayu di sejumlah titik.


Lokasi gudang di Pantai Boom Marina Banyuwangi pun menjadi spot foto instagenic, sekaligus tempat bersantai yang layak jadi jujugan para pengunjung. Berharap situs ini tetap dipertahankan, dijaga kealamiahannya dan dikembangkan jadi tujuan wisata heritage Banyuwangi.

Gudang di Pantai Boom Banyuwangi jadi spot yang instagenic.
Meskipun belum tuntas pengerjaannya, lokasi di sekitar gudang Pantai Boom Marina Banyuwangi ini mampu menyedot perhatian semua pengunjung. Termasuk kamu pastinya.

Pantai Boom Banyuwangi

Inilah bagian utama Pantai Boom Banyuwangi yang pada jaman dahulu menjadi pelabuhan Boom dan warga lokal menyebutnya sebagai Boom Ombak, karena airnya berombak atau bergelombang. Sangat kontras dengan kondisi dermaga di bagian depan pintu masuk yang airnya sangat tenang. 

Pantai Boom Banyuwangi dengan pasir berwarna kehitaman dan bibir pantai yang cukup jauh jaraknya ini langsung berhadapan dengan Selat Bali. Dari sini Pulau Bali terlihat jelas dan jaraknya serasa sangat dekat. 

Pantai Boom, di tempat ini setiap tahun digelar pertunjukan sendratari kolosal Gandrung Sewu. 

Sejak tahun 2012 di tempat ini setiap tahun rutin diselenggarakan pertunjukan sendratari Gandrung Sewu dan pagelaran musik jazz pantai.

Setiap tahun digelar pertunjukan sendratari kolosal Gandrung Sewu di Pantai Boom Marina Banyuwangi (via Instagram)

Di sepanjang bibir pantai terdapat deretan kursi pantai yang dilengkapi payung diatasnya. Pengunjung bisa menyewanya untuk bersantai sambil menikmati suasana. Saat cuaca sedang bersahabat, panorama di sekitarnya terlihat cukup indah.

Jika datang di saat yang tepat, pengunjung bisa menyaksikan aktivitas nelayan mencari ikan, kapal melintas atau aktivitas perahu nelayan yang sedang melakukan bongkar muat. Aktivitas lain yang bisa dilakukan adalah melepasliarkan tukik ke lautan.

Datanglah sesaat menjelang mentari pagi menampakkan keagungannya, maka kamu bakal terkesima oleh keindahan sunrise di pantai ini. 

Dari bibir Pantai Boom tampak jelas daratan Pulau Bali di seberang sana. terbentang panorama Selat Bali yang memisahkan daratan Banyuwangi dengan Pulau Bali.


Layangkan pandanganmu ke arah sisi utara Pantai Boom, maka dikejauhan akan tampak dua buah gunung yang berdampingan. Gunung yang sebelah kiri adalah gunung Ranti, sedangkan gunung disebelahnya adalah Gunung Merapi. Di belakang gunung merapi itu sebenarnya terdapat gunung Ijen, namun tidak terlihat karena posisinya lebih rendah. Kayaknya cakep tuh buat latar foto-foto kamu.


Gunung Ranti dan Gunung Merapi terlihat di Pantai Boom Marina Banyuwangi.
Dari Pantai Boom Marina Banyuwangi pengunjung bisa melihat panorama Gunung Ranti (kiri) dan Gunung Merapi (kanan) dikejauhan.

Pantai Boom Marina kini menjadi salah satu tempat favorit bagi warga kota Banyuwangi menghabiskan waktu luangnya atau melepas kepenatan dari rutinitas kerja. Selalu ada alasan untuk mengunjunginya, karena Boom Marina Banyuwangi adalah salah satu tempat termudah di Banyuwangi dimana kamu dan sobat karibmu bisa menikmati panorama pantai, gunung dan sunrise secara bersamaan.

Singkat cerita, karena cerita kejayaan masa lalunya, keindahan pantainya saat ini, dan kemudahan untuk mencapainya, Pantai Boom Marina Banyuwangi sangat layak masuk dalam agenda kamu saat berlibur ke Banyuwangi. Hayuk!

Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top