MENDAPAT KEHORMATAN KEDUA KALINYA, TARI GANDRUNG KEMBALI TAMPIL DI ISTANA NEGARA

Tari Gandrung kembali mendapatkan kehormatan tampil di Istana Negara. Setelah sebelumnya Tari Gandrung diundang ke istana presiden dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88 pada 28 Oktober 2016 lalu, kali ini diundang untuk menyemarakkan peringatan kemerdekaan Indonesia pada Agustus 2017. Tari Gandrung juga pernah memeriahkan HUT KORPRI ke 44 di Surabaya pada 2015.

Tari Gandrung Jejer Kembang Menur
Penampilan Tari Gandrung di Istana Negara dalam memeriahkan peringatan HUT kemerdekaan RI ke 72 (via Sportourism.id)

Penampilan kolosal 216 penari Gandrung mengawali rangkaian upacara detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017). Ratusan pelajar SMP dan SMA dari Banyuwangi itu menampilkan Tari Gandrung dengan kreasi baru yang diberi nama Jejer Kembang Menur yang mampu memukau ribuan tamu kehormatan dari seluruh Indonesia dan perwakilan negara sahabat.

Tari Jejer Kembang Menur menceritakan keceriaan remaja-remaja perempuan melihat dunia. Tari turunan Gandrung yang cukup baru itu memang didesain untuk pertunjukan kolosal yang melibatkan banyak penari. Dalam kebudayaan masyarakat Banyuwangi, Tari Jejer Kembang Menur memang biasa digunakan sebagai pembuka satu acara atau pertunjukan yang melibatkan banyak orang.

Saat tampil anak-anak kebanggaan Banyuwangi ini akan mengenakan selendang tari atau sampur warna merah, baju gandrung hitam yang di pinggang diberi jarik hitam, lengkap dengan kipas berwarna merah putih ukuran besar.

Penampilan para penari Gandrung membawakan Tari Jejer Kembang Menur (via Liputan6.com)

Diawali dengan kemunculan seratusan penari dari sisi kanan, lalu disusul sebagian penari lainnya di sisi kiri. Mereka bertemu di tengah lapangan dengan membentuk formasi tiga baris. Seragam yang dominan merah menjadi aksen yang mencolok di tengah rerumputan yang hijau.

Kipas berwarna merah dan putih yang menjadi aksesoris seolah menjadi kibaran bendera saat penari bergerak menggelombang. Di pengujung atraksi, para penari membentuk formasi 72 sesuai usia kemerdekaan tahun ini, lalu kompak meneriakkan "Indonesia Kerja Bersama” yang menjadi tema besar peringatan kemerdekaan.

Tari Gandrung kreasi baru Jejer Kembang Menur pukau ribuan tamu kehormatan dari seluruh Indonesia & perwakilan negara sahabat via https://twitter.com/kominfosandibwi)
 Aplaus meriah membahana dari tribun kehormatan seusai penampilan penari. Tampak para tamu undangan memfoto para penari, dan tak sedikit yang mengajak swafoto.

"Tari Gandrung ini pada dasarnya adalah tarian yang menyiratkan nasionalisme. Seusai perang melawan Belanda, rakyat Banyuwangi mengonsolidasikan kekuatan dengan menggunakan media tari agar tak dicurigai oleh penjajah," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Deretan para penari yang mendukung Tari Jejer Kembang Menur (via https://twitter.com/kominfosandibwi)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan Tari Gandrung yang merupakan tarian khas Banyuwangi sebagai "Warisan Budaya Bukan Benda" pada 2013 lalu.

Untuk mengangkat dan melestarikan kesenian daerah, Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar atraksi kolosal Festival Gandrung Sewu. Lebih dari seribu penari muda Gandrung tampil dalam acara yang selalu digelar di bibir pantai tersebut. Tahun ini Festival Gandrung Sewu akan digelar pada 8 Oktober 2017.

Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top