PELASAN ULING, UNAGI ALA BANYUWANGI

Pelasan Uling alias Unagi Jepang ala Banyuwangi.
 Wisata Banyuwangi -  Anda penggemar Unagi? Atau malah belum pernah mendengar, apalagi menikmatinya? Ini adalah kuliner khas Jepang yang berbahan sidat yang sudah dikenal mulai abad 7 sebagai makanan yang kaya protein, kalsium, vitamin A dan E. Sidat adalah sejenis belut tetapi ukurannya lebih panjang dan besar.

Selain di Jepang, ikan Sidat juga popular di Korea. Di kedua Negara tersebut, masakan berbahan dasar sidat dianggap sebagai sumberdaya tahan untuk laki-laki. Tidak heran karena sidat mempunyai kandungan gizi 25 kali lebih banyak dibandingkan susu, 2 kali ikan Salmon serta memiliki omega tinggi. Ibu hamil juga bagus mengkonsumsinya karena akan menambah kecerdasan otak bayi dan membuat daya tahan tubuh meningkat.

Wisatawan  yang datang ke Jepang diantaranya untuk menikmati wisata kuliner belut Unagi. Namun Anda tidak usah jauh-jauh ke Jepang untuk merasakan belut Unagi,  karena Anda bisa mendapatkannya di Banyuwangi!

Di Jepang sidat tanpa tulang diolah menjadi unagi-no-kabayaki atau sidat panggang yang diberi saus manis kabayaki semacam Teriyaki. Atau ada juga direbus. Sedangkan di Banyuwangi, Sidat biasanya dipepes atau dikenal dengan nama Pelasan Uling. Kata pelasan diambil dari Bahasa using yang merupakan bahasa suku asli Banyuwangi yang artinya pepes. Sedangkan Uling adalah sebutan masyarakat Banyuwangi untuk ikan Sidat.

Tidak susah mendapatkan ikan Sidat di Banyuwangi. Anda bisa datang langsung ke Galeri Singgasana Sidat Banyuwangi yang terletak di Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono Banyuwangi. 

Mutiara Ulya, pemilik galeri Singgasana Sidat Banyuwangi menjelaskan, untuk mengolah Pelasan Uling, sidat dibersihkan dan dipotong-potong serta dicuci bersih. Lalu dibumbui dengan cabai merah, cabai rawit, asam jawa, gula merah. Ada juga tomat yang dipotong-potong untuk menghasilkan rasa segar dan pas dengan daging Sidat yang lembut.
Pelasan Uling setelah dibakar, nikmat disantap dengan nasi panas.
Setelah bumbu siap lalu dicampur dengan Sidat yang sudah dipotong-potong, selanjutnya dibungkus daun pisang. Setiap bungkus berisi dua atau tiga potong daging Sidat. Sengaja ikan sidat tidak diambil durinya karena sensasinya lebih terasa. Berikutnya sidat dikukus sebentar lalu dibakar agar aroma dagingnya keluar.

Untuk setiap bungkus pelasan uling, Mutiara membanderol harga Rp 15 ribu. Menurutnya, pengunjung yang datang biasanya dari rombongan luar kota, keluarga juga ada dan makannya di atas kolam.


Di tempat ini juga disediakan semacam saung tepat di tengah tambak. Jadi pengunjung juga bisa melihat langsung budidaya ikan tawar di sini. Makan juga sekaligus belajar karena disini ada juga budidaya ikan nila, ikan koi dan lele.

Ternyata ikan sidat yang diolah menjadi Pepesan Uling ini berasal dari hasil ternak sendiri. Adalah Daniel Amrullah, si pemilik peternakan sidat yang sekaligus ayah dari Mutiara. Ia memanfaatkan bagian depan rumahnya untuk digunakan sebagai tempat makan yang menjual pepes sidat hasil peternakan, sedangkan bagian belakang rumah digunakan untuk kolam peternakan sidat.

Ide beternak sidat ini berawal ketika masih bekerja di sebuah perusahaan, ia sering menemani orang Jepang yang menanyakan unagi. Dari sini Daniel mengetahui bahwa unagi yang berbahan dasar ikan sidat mempunyai prospek ekonomis yang tinggi. Ia pun mencoba beternak sidat sejak 3 tahun lalu.

Perlu diketahui sejauh ini ikan sidat yang diternakan berasal dari bibit yang ditangkap dari alam, karena belum ada teknologi, di Jepang sekali pun, yang bisa menghasilkan bibit sidat dengan cara dikembangbiakkan. Jadi peternakan sidat itu sifatnya melakukan pembesaran bibit dari tangkapan alam. Sidat bertelur di laut tapi besar di air tawar. Karena faktor kesulitan ini, budidaya sidat sulit dilakukan dalam skala besar, sementara permintaan pasar sangat besar. Alhasil harga sidat pun sangat mahal.

Setiap bulan dari kolam ikan sidat miliknya, Daniel bisa menghasilkan 2 kwintal sidat grade 1 per bulan yang diekspor ke Jepang melalui perusahaan pengolahan. Untuk dalam negeri banyak dijual ke Bandung, Jakarta, Surabaya dan Bali.

Anda penasaran dengan  ikan sidat yang begitu disukai orang Jepang?  Dagingnya tebal seperti ikan tenggiri namun terasa lembut saat digigit. Pelasan Uling dijamin tidak kalah rasanya dengan unagi Jepang, rasanya pedas, asam dan segar akan membuat Anda ketagihan. Ayo dicoba!



Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

1 komentar:

Scroll to top