ADA YANG UNIK DI BALAP SEPEDA INTERNATIONAL TOUR De BANYUWANGI IJEN 2017

Balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017 kembali digelar. Tahun ini memasuki tahun penyelenggaraan yang ke 6, sejak pertama kali digelar tahun 2012 lalu.

ITdBI 2017 berlangsung selama 4 hari, pada 27 sampai 30 September 2017, menempuh jarak 533 km yang terbagi dalam 4 etape. Sebanyak 20 tim dari 29 negara ikut sebagai peserta.

Pebalap ITdBI saat melewati hutan Karetan, Banyuwangi.
Pebalap ITdBI saat melewati hutan Karetan (via Google.com)

RUTE ITdBI 2017


ITdBI 2017 terbagi dalam empat etape, kecuali etape ketiga yang finish di kawasan Paltuding, Kawah Ijen, ketiga etape lainnya finish di Kantor Pemkab Banyuwangi.

Etapa pertama dimulai dari Pasar Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, yang berada di area paling utara Banyuwangi, menuju Kantor Pemkab Banyuwangi menempuh jarak 137,7km, dengan sebagian rute menyusuri tepi Pantai Watudodol.

Kemudian etape kedua berjarak 180,9 km akan mengambil titik start di Dusun Coklat di Kecamatan Glenmore, yang merupakan sisi barat Banyuwangi, dan kembali finis di Kantor Pemkab Banyuwangi. 

Rute ini menjadi yang terpanjang di antara empat etape lain, namun tantangan terberat di etape ketiga. Di etape ini pebalap akan melewati jalan di sepanjang pinggir sungai dan menikmati hawa sejuk persawahan di kaki Gunung Raung.

Etape ketiga start di Pelabuhan Muncar dengan latar ratusan perahu nelayan nan eksotis di sisi selatan Banyuwangi dan finis di kaki Gunung Ijen yang berada di ketinggian 1.817mdpl. Para pebalap harus memacu sepeda dengan menempuh jarak 116,3km. 

Etape keempat dimulai dari area Pondok Pesangren Blokagung di Kecamatan Tegalsari dan menempuh jarak 98,1 km yang merupakan jarak terpendek.

Secara detil berikut rute perjalanan tiap-tiap etape :

STAGE 1
Hari : Rabu, Tgl : 27 September 2017
Start : Pasar Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo
           (pk 10.00 WIB)
Finish : Kantor Bupati Banyuwangi
          ( Estimasi pk 13.26 WIB )
Jarak Tempuh : 137,7 km

Rute : Pasar Bajulmati (START) - Jalan Raya Situbondo Bajulmati - Jembatan Kramasan - Jalan Raya Wongsorejo Ketapang – Perumahan Klatak (Ke Kanan) - Jalan Jembrana - Jalan Denpasar - Pasar Kalipuro (Ke Kiri) - Brak (Jl. Joyoboyo) Lurus (Raden Wijaya) Pertigaan Giri (Lurus) – Jalan Hayam Wuruk – Jalan Gajah Mada – Jalan Brawijaya – Patung Kuda (Ke Kanan) - Jalan Banyuwangi Rogojampi - Pertigaan Poliwangi (Ke Kiri) Menuju Pertigaan Karangbendo (Ke Kanan) - Tegalwero (Pertigaan) Ke Kiri - Bandara Blimbingsari - Pertigaan Blimbingsari (Ke Kanan) - Bomo (Ke Kanan) - Pondok Pesantren Gontor 5 - Kaligung (Pertigaan Beringin Ke Kanan) - Jalan Raya Srono Ke Rogojampi (mangir) - Perempatan Gladag (Ke Kiri) - Gambor - Pertigaan Gambor (Ke Kiri) - (Lewat Depan Kantor Desa Gambor) - Parijatah Kulon - Pertigaan Parijatah Kulon (Ke Kanan) - Parijatah Kulon - Karangsari (Ke Kanan) - Pasar Gendoh - Singojuruh (Pertigaan Singojuruh Ke kanan) - Perempatan Alas Malang (Ke Kiri) - Lemahbang Kulon - Pertigaan Lincing Rogojampi (Ke Kiri) - Ruas Rogojampi Banyuwangi - Pertigaan Labanasem (Ke Kiri) - Pertigaan Gombolirang (Ke Kanan) - Macan Putih - Pakel - Segobang - Pertigaan Pasar Licin (Ke Kanan) - Ruas Jalan Licin Glagah - Pertigaan Patung Barong (Ke Kanan) - Sasak Perot - Pertigaan Hotel Warata (Ke Kanan) – Perempatan Cungking (Lurus) – Simpang Lima (ke Kanan) – Jalan A. Yani – Kantor Bupati Banyuwangi (FINISH)


STAGE 2
Hari : Kamis, Tgl : 28 September 2017
Start : Dusun Kakao Glenmore
           (pk 10.00 WIB)
Finish : Kantor Bupati Banyuwangi
          ( Estimasi pk. 14.27 WIB )
Jarak Tempuh : 180,9 km 

Rute : Dusun Kakao Glenmore (START) - Waduk Sidodadi - Pertigaan Glenmore (Ke Kiri) - Ruas Jalan Glenmore Kalibaru - Pom Bensin Krikilan (Ke Kanan) - Pertigaan Rumah Sakit Krikilan (Ke Kanan) - Pasar Sepanjang (Perempatan Ke Kanan) Menuju Pertigaan Telkom Glenmore (Ke Kekiri) - Ruas Jalan raya Glenmore Genteng - Pertigaan Wadung Dokaran (Ke Kiri) – Jalan Gumuk Kancil – Stasiun Wadung (ke Kanan) - Pertigaan Stasiun Setail (Ke Kanan) - Sempu - Pertigaan Sempu (Tugu Gema Wisata) - Maron Genteng - Pertigaan Pos KTL/ Terminal Lama GentengKulon (Ke Kanan) - Pertigaan Tawangalun/Kali Setail (Ke Kiri) - Perempatan Tegalsari/Dsn Lidah (Ke Kanan) - Ke Dasri - Blok Agung - Pertigaan Jembatan Karangdoro (Ke Kiri) - Kebondalem (Lurus) - Pertigaan Bangosere (Ke Kanan) - Koramil Bangorejo - Perempatan Gunung Srawet (Ke Kanan) - Pasar Pedotan (lurus) – Sukorejo - Kesilir - Pertigaan Kesilir (Ke Kiri) - Buk Putih (Kanan) – Seneporejo - Kedungrejo - Jajag – Perliman Jajag (Ke Kanan) – Perempatan Jajag (Ke Kanan) - Srono – Rogojampi – Kantor Pos Rogojampi (Ke Kiri) – Pasar Songgon (ke Kiri) – Pertigaan Sragi (Ke Kiri) – Pasar Gendoh (ke Kanan) – Perempatan Karangsari (lurus) – Pertigaan Ibrahimi (lurus) – Depan Kecamatan Genteng (Lurus) – Pertigaan Genteng Wetan (Ke Kiri) - RSUD Genteng – Genteng – Kembiritan – Pandan – Gambor –Alas Malang – Lemahbang – Pertigaan Rogojampi (Ke Kiri) – Ruas Jalan Rogojampi – Banyuwangi Patung Kuda (Ke Kanan) – Jalan Kepiting (Lurus) – Perempatan BNI Kertosari (Lurus) – Pertigaan Naga Bulan (Ke Kiri) – Jalan Letjen Sutoyo – Perempatan SMPN 1 Banyuwangi (Ke Kiri) – Kantor Bupati Banyuwangi   (FINISH)


STAGE 3
Hari : Jum'at, Tgl : 29 September 2017
Start : TPI Muncar
           (Pk. 08.00 WIB)
Finish : Paltuding Ijen
          ( Estimasi pk. 10.59 WIB )
Jarak Tempuh : 116,3 km

Rute : TPI Muncar (START) - Pasar Muncar (Ke Kiri) - Perempatan Tembokrejo (Ke Kiri) - Sumberberas - Tegaldlimo - Pertigaan Glagahagung (Ke Kanan) - Perempatan Karetan (Ke Kanan) - Pasar Purwoharjo - Pertigaan Masjid Purwoharjo (Ke Kiri) - Sembulung - Pertigaan Cluring (Kantor Camat Ke Kanan) - Ruas jalan Cluring Srono - Pertigaan Pasar Srono (Ke Kanan) - Perempatan Tembokrejo (ke Kiri) - Perempatan Paludem (Ke Kiri) - Puskesmas Tembokrejo - Pasar Kumis (Ke Kanan) - Melewati Lapangan Bagorejo – Rejoagung - Pertigaan Wonosobo (Ke Kanan) Ruas Jalan Srono Rogojampi - Kabat - Patung Kuda - Jl. Adi Sucipto - Pertigaan UNTAG (Ke Kiri) - Perempatan PUSKESMAS Mojopanggung (Ke Kanan) - Perempatan Cungking (Ke Kanan) - Simpang Lima (lurus) - Kantor Pos – Taman Blambangan - Perempatan Pegadaian (Ke Kiri) - Pertigaan PLN (Ke Kiri) - Perempatan Surati (Ke Kanan) - Perempatan Kampung Mandar (Ke Kiri) - Perempatan Lateng (Lurus) - Jl. MH. Thamrin - Pertigaan Giri (Ke Kiri) - Perempatan Penataban (Ke Kanan) - Pertigaan Boyolangu (Ke Kanan) Ruas Jalan Boyolangu Jambesari - Perempatan Balai Desa Jambesari (Ke Kiri) - Pertigaan Wisata Osing Kemiren (Ke Kanan) - Tamansuruh - Kampung Anyar - Kali Bendo - Pertigaan Jambu (Ke Kanan) - Tawonan - Pal Tuding Ijen (FINISH)


STAGE 4
Hari : Sabtu, Tgl : 30 September 2017
Start : Ponpes Darussalam Blokagung
           (Pk. 10.00 WIB)
Finish : Kantor Bupati Banyuwangi
          ( Estimasi pk. 12.22 WIB )
Jarak Tempuh : 98,1 km


Rute : Blokagung (START) – Depan Balai Desa Dasri - Tegalsari – Perempatan Setail/Dsn Lidah (Ke Kiri) - Pertigaan Tawangalun/Genteng Kulon (Ke Kanan) - Terminal Lama Genteng Kulon (Ke Kiri) - Maron - Perempatan Jenisari (Ke Kanan) - Pertigaan Ibrahimi (Ke Kanan) – Kantor Kecamatan Genteng -  Pertigaan Genteng Wetan (Ke Kiri) - Ruas Jalan Genteng Rogojampi - Alas Malang - Lemahbang Kulon - Pertigaan Lincing Rogojampi (Ke Kiri) – Terminal Rogojampi/Pos KTL Rogojampi (Ke Kanan) – Pancoran/Kuburan Cina - Pertigaan PDAM (Ke Kiri) - Pertigaan Tegalwero (Ke kiri) - Pertigaan Karangbendo (Ke Kanan) - AIL - Kantor Desa Badean (Ke Kiri) - Pertigaan Sukojati (Ke Kiri) - Pakistaji - Pertigaan Pakistaji (Ke Kanan) – Kabat - Pakis - Patung Kuda (Ke Kanan) – Jalan Kepiting – Perempatan Bank BNI (Lurus) - Perempatan Hotel Slamet/Paldam (Ke Kiri) - Simpang Lima (Ke Kiri) - Kantor Bupati Banyuwangi – Pertigaan DPRD (Lurus) – Patung Kuda (Ke Kiri)  Kantor Bupati Banyuwangi (Kriterium 6 putaran) - (FINISH)



Dari keempat etape/stage ITdBI 2017, etape ketiga merupakan etape paling menantang dan menentukan. Pebalap harus melahap tanjakan maut di kawasan Gunung Ijen yang memiliki sudut kemiringan 45 derajat. 

Tanjakan menuju Gunung Ijen di Banyuwangi dikenal sebagai salah satu yang terekstrem di Asia, karena ketinggiannya melampaui tanjakan di Genting Highland dalam Tour de Langkawi Malaysia yang berada di ketinggian sekitar 1.500 mdpl. 

Pemenang di etape ini biasanya akan menjadi juara balap tour de Banyuwangi Ijen, karena selisih waktunya cukup signifikan dibandingkan persaingan pada etape lainnya.

Sampai saat ini, dari enam ajang balap sepeda di Indonesia yang dibalut dengan pariwisata, ITdBI merupakan satu-satunya yang memiliki predikat excellence dengan nilai 90 poin dari Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI). Ini berarti International Tour de Banyuwangi Ijen merupakan balap sepeda terbaik di Indonesia dan masuk dalam tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia.


Keunikan ITdBI 2017

Ada hal yang berbeda dari penyelenggaraan ITdBI 2017. Tujuannya untuk menghadirkan suguhan yang berbeda dan membuat penyelenggaraan semakin baik. Salah satunya jarak tempuh dalam ItdBI 2917 lebih pendek dibanding tahun sebelumnya. Namun meskipun lebih pendek, tingkat kesulitannya tetap tinggi.

Para pebalap ITdBI saat melewati jalan raya Kecamatan Genteng.
Keunikan lain, pada etape keempat, titik start akan dimulai dari Pondok Pesantren Blokagung. Di etape ini, saat dilepas ratusan peserta dari berbagai negara akan menggunakan kain sarung dan kopiah. Tidak ketinggalan iringan musik gambus dan ada 7 ribu santri yang akan mengiringi acara pelepasan peserta.

"Budaya sarung ini tentunya tidak akan ditemukan di penyelenggaraan balap sepeda lainnya. Tour de France sekalipun tidak akan ada budaya sarungan seperti ini," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Start di pondok pesantren ini memang diminta khusus oleh Bupati Anas untuk mengenalkan budaya pesantren ke publik global. Sekaligus menjadi kampanye ke dunia bahwa Islam adalah agama yang toleran. Pesantren yang menjadi basis pendidikan keislaman di Indonesia tetap menyebarkan nilai-nilai toleransi.

Anas pun meminta setiap liasion officer atau pendamping pembalap untuk mengantongi materi terkait posisi pesantren dalam menyemai nilai-nilai toleransi.


"Para LO wajib menjelaskan hal ini, biar dunia internasional tahu bagaimana toleransi ditegakkan di Indonesia," terang Bupati Anas.

"Kami jelaskan pula makna sarung dan apa itu kopiah yang fungsinya berbeda dengan topi. Pasti ini pengalaman baru bagi mereka,” tambah Anas.

Ayo ke Banyuwangi menyaksikan balap sepeda terbaik di Indonesia!

Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top