WISATA ROWO BIRU, MENIKMATI KEINDAHAN DANAU ALAMI DI BIBIR PANTAI SELATAN

Rowo Biru terletak di Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Wisata Rowo Biru merupakan sebuah rawa alami yang cukup luas yang berada di kawasan Perhutani. Wisata Rowo Biru ini memang masih belum dikenal oleh masyarakat luas, kebanyakan pengunjung berasal dari warga setempat dan warga lokal Banyuwangi. Padahal Rowo Biru menyimpan pemandangan alam yang indah dan mempesona. Tempatnya nyaman dan berhawa sejuk.
Rowo Biru Buluagung, Banyuwangi.
Rowo Biru (sumber : Biowisata.blogspot.co.id)
Secara geografis, Rowo Biru berada di antara dua pantai terkenal, yaitu Pantai Grajagan dan Pantai Lampon. Letak rawa ini sendiri berada di bibir pantai selatan dan dikelilingi oleh gunung dan hutan yang masih asri. Jadi ketika Anda menikmati indahnya danau Rowo Biru, Anda juga dapat mendengar suara gemuruh ombak pantai laut selatan yang menakjubkan dan merasakan semilir angin laut. Rowo Biru menawarkan pemandangan lepas pantai yang begitu luas.
Sisi lain Rowo Biru (sumber : Discoverybanyuwangi.blogspot.co.id)
Bahkan sebelum memasuki kawasan wisata Rowo Biru, para wisatawan akan menikmati indahnya hamparan rumput nan hijau yang berada di selatan jembatan masuk kawasan wisata Rowo Biru. Memasuki kawasan hutan milik perhutani, wisatawan akan menikmati pepohonan yang sangat rindang dan sejuk.

Savana di Rowo Biru Banyuwangi.
Savana Rowo Biru bak hamparan karpet hijau nan luas (foto Jumono)
Sepanjang jalan menuju Rowo Biru juga terdapat kawasan hutan mahoni, hutan mangrove, padang rumput, dan sebagainya. Rowo Biru juga menjadi ladang pencaharian sehari-hari masyarakat sekitarnya. Banyak yang memanfaatkan areal Rowo Biru untuk bertanam cabai atau melon. Ada juga yang mencari ikan di sekitar Rowo Biru. Selain itu banyak masyarakat yang mencari kayu bakar di hutan sekitar Rowo Biru.
Perjalanan menuju Rowo Biru (sumber : Jepretannana.blogspot.co.id)
Pantai Rowo Biru menyuguhkan pemandangan lepas pantai yang begitu luas. Ada sebuah bukit kecil di tengah laut, seperti yang terdapat di Pulau Merah, namun berukuran lebih kecil. Adanya bukit kecil ini sangat cocok digunakan sebagai latar belakang untuk berfoto selfi. Warna pasir yang ada di Pantai Rowo Biru berwama hitam pekat. Dan bagi pengunjung jangan coba-coba untuk berenang, karena ombak lautnya sangat besar.

Meski ombaknya besar, warna air laut di sana tidak keruh, melainkan masih sangat terlihat biru sekali. Di sekitarnya banyak sekali terdapat pohon palem-palem laut yang tumbuh di pinggir pantai. Namun pohon palem tersebut tumbuh tidak teralalu tinggi, sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk berteduh. 
Pantai Rowo Biru (sumber : Id.netlog.com)
Untuk wisatawan yang menginginkan petualangan yang lebih seru yang dapat memacu adrenalin, bisa mencoba wisata Dogong yang berjarak kurang lebih 2 km ke arah timur dari Rowo Biru, melalui jalur setapak yang bisa dilalui kendaraan roda dua.

Dogong menawarkan tempat wisata yang tak kalah menariknya, yaitu para wisatawan dapat menikmati batu cadas dan bukit batu yang menjulang tinggi setinggi 100 meter lebih yang yang menawarkan keindahan di berbagai sisinya. Di sisi selatan merupakan pantai laut selatan, sedang disisi timur merupakan wisata Grajagan, di sisi utara terdapat hutan produksi milik perhutani, serta diarah barat merupakan muara sungai Bango. Sebuah kerugian jika Anda tidak mencobanya.

AKSES JALAN MENUJU ROWO BIRU
Wisata Rowo Biru Buluagung dapat dicapai melalui jalur darat dari arah kota Banyuwangi maupun di arah Kabupaten Jember. Dari manapun datangnya, untuk mudahnya, wisatawan dapat berpatokan dari Terminal Jajag.

Dari perempatan lampu merah Jajag belok kiri ke arah kecamatan Siliragung, berjarak sekitar 15 km. Selanjutnya dari pusat Kecamatan Siliragung perjalanan berlanjut lurus ke selatan menuju Desa Buluagung, Kecamatan Siliargung yang berjarak 4 km. Menurut peta Google, total jarak dari Terminal Jajag sampai Buluagung adalah sekitar 25 km.
 
 Untuk mencapai Rowo Biru, wisatawan harus menyeberangi Sungai Bango. Namun jangan kuatir, wisatawan tidak perlu berenang atau naik perahu, tapi cukup menggunakan jembatan gantung yang disebut Jembatan Rowo Biru oleh masyarakat setempat. Jembatan gantung yang dibangun diawal 2008 dari dana swakelola masyarakat desa Buluagung ini adalah satu-satunya akses menuju Wisata Rowo Biru. Disini pengunjung dikenakan karcis masuk Rp 3.00,- per orang. Oya jembatan ini hanya dapat dilewati oleh sepeda motor.
Jembatan gantung Rowo Biru Buluagung, Banyuwangi.
Jembatan gantung, akses masuk ke Rowo Biru (sumber : Jepretannana.blogspot.co.id)

Sedangkan bagi pengunjung yang menggunakan mobil, hanya bisa sampai di pos penjagaan tiket masuk, dan selanjutnya berjalan kaki melewati jembatan gantung.

Setelah dari jembatan gantung, sepanjang jalan menuju Pantai Rowo Biru  terdapat kawasan hutan mahoni, padang rumput, tanaman kacang dan lain sebagainya. Jarak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki dari jembatan gantung untuk menuju pantai sekitar 1 kilometer.

Sekedar tips, bagi pengunjung yang akan datang ke Rowo Biru ini sebaiknya membawa penutup kepala atau topi (payung lebih baik) dan kacamata untuk menghindari terik matahari, karena di sana tempat berteduh sangat minim. Juga tidak ada salahnya menggunakan sun block.

Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

2 komentar:

  1. Akan kembali untuk menikmati keindahanmu banyuwangi

    BalasHapus
  2. Banyuwangi ..Wow Indahnya ..infrastruknya kurang tertangani dg baik ..SEMANGAT

    BalasHapus

Scroll to top