FESTIVAL LAYANG-LAYANG BANYUWANGI 2016, ANEKA LAYANGAN BERTEMA LAUT MENGHIAS LANGIT PANTAI BOOM

Festival Layang-Layang 2016 - Aneka layang-layang mewarnai langit Pantai Boom Banyuwangi dalam Kite Festival atau Festival Layang-layang di Pantai Boom berlangsung 3 hari, sejak Jumat (5/8) hingga Minggu (7/8). Selain lomba layang-layang, puluhan stand penjual aneka produk unggulan UMKM Banyuwangi ikut memeriahkan festival.
Festival layang-layang Banyuwangi 2016.
Layang-layang dengan bentuk ikan, sesuai tema festival Layang-layang, Segara Banyuwangi (sumber : Antarafoto.com)
Festival Layang-Layang yang kedua kali diselenggarakan ini merupakan rangkaian dari 53 event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016. Untuk tahun ini, Kite Festival bertema Segara Banyuwangi. Segara dalam bahasa Indonesia artinya laut.

Beraneka ragam bentuk layang-layang hias mengikuti festival yang diikuti 238 peserta ini, mulai dari bentuk ikan, perahu hingga penyu. Termasuk Bupati Azwar Anas pun tak ketinggalan ikut menerbangkan layang layang berbentuk penyu sebagai tanda dimulainya Kite Festival Banyuwangi 2016.

Menurut Bupati Anas, ada filosofi dalam permainan layang-layang ini. Saat mengendalikan layang-layang, pemain harus menjaga keseimbangan layang-layang. Tak hanya itu, layang-layang harus ditarik dan diulur agar bisa menukik atau terbang.
Banyuwangi kite festival 2016.
Anas : ada kesesuaian filosofi main layang-layang dengan kehidupan sehari-hari.
(sumber : Detik.com)
"Kita belajar kehidupan dalam bermain layang-layang ini. Harus ada keseimbangan dan tarik ulur. Dan orang bermain layang-layang itu biasanya tak terasa sudah hitam. Saking senangnya bermain. Dan ini filosofinya orang harus memiliki tujuan dan fokus dan tak terasa bisa berhasil," ungkap Bupati Anas.

Layang-layang yang diterbangkan dalam festival ini, terbuat dari berbagai bahan dan berbagai ukuran. Mulai bahan kain, plastik dan kertas, dengan panjang bentangan minimal 50-70 cm untuk layangan bandetan, dan 1,5 meter untuk layangan hias dan suwangan.

Ada 4 kategori yang dilombakan, yakni layangan hias, bandetan, buntutan dan suwangan.

Lomba layangan hias mewajibkan peserta menampilkan layangan dengan corak yang sesuai dengan tema kelautan. Seperti ikan, perahu jukung, atau penyu. Peserta diberi kebebasan berimprovisasi dengan aneka kreasinya. Penilaiannya meliputi kesesuaian tema dengan bentuk layang-layang, kemampuan layang-layang menukik ke udara (aerodinamika), ketinggian dan daya tegak lurus, serta tentu saja keindahan layang-layang itu sendiri.

Sementara Bandetan adalah layangan diadu, pemenangnya ditentukan oleh layangan yang mampu bertahan dari gesekan benang lawan.

Layangan buntutan adalah jenis layangan yang memiliki rangkaian seperti ekor. Panjang ekor layangan yang dilombakan minimal lima meter.

Khusus untuk lomba Suwangan yang dinilai suara dan gemerlap lampunya. Suwangan adalah jenis layang-layang yang bisa mengeluarkan suara. Layang-layang ini juga sering dipasang lampu, sehingga cukup menarik perhatian saat diterbangkaan dimalam hari. 

Melihat minat masyarakat yang tinggi terhadap even layang-layang ini, Pemkab Banyuwangi pun sudah berancang-ancang akan menggelarnya dalam skala nasional.
Banyuwangi kite festival 2016.
Seorang peserta sedang menerbangan layangan buntutan (sumber : Antarafoto.com)
Suasana festival layang-layang Banyuwangi 2016 (sumber : Twitter.com)
Banyuwangi kite festival 2016.
Antusiasme warga Banyuwangi menyaksikan Festival Layang-Layang 2016 di Pantai Boom (sumber : Kompas.com)
Wisatawan mancanegara pun ikut menikmati festival layang-layang Banyuwangi 2016 (sumber : Twitter.com)


Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top