Di Tengah Pandemi Banyuwangi Gelar Festival Padi 2021, Lokasinya Bakal Dikembangkan Jadi Agrowisata

Festival Padi 2021 diselenggarakan di areal persawahan Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi. (via Youtube.com/kabupatenbanyuwangi)

Agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) 2021 terus bergulir. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan kepastian kapan berakhir, Banyuwangi tetap berusaha merealisir sejumlah event festival dengan konsep hybrid. Artinya dilakukan secara offline di lokasi acara dengan jumlah pengunjung terbatas dan pada waktu bersamaan ditayangkan secara virtual alias online, sehingga bisa diikuti semua orang di mana pun melalui internet. 

Yang terbaru ada Festival Padi 2021 yang digelar pada Senin, (20/9/2021) di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Festival ini menjadi event B-Fest pertama yang digelar secara offline oleh Pemkab Banyuwangi setelah masa PPKM. Tentunya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Festival Padi? Mengapa padi sebegitu pentingnya hingga perlu diangkat dalam sebuah festival? Ternyata Banyuwangi punya alasan kuat.

Alasan Dibalik Festival Padi


Seratus penari membawakan tarian Gandrung Gelengan di pematang persawahan pada Festival Padi 2021 (via Facebook/KabupatenBanyuwangi)

Festival Padi memiliki makna penting bagi Banyuwangi yang menyandang status sebagai salah satu lumbung padi nasional. Setiap tahun produksi beras Banyuwangi selalu surplus 300 ribu ton. 

Dan terbukti, sektor pertanian di Banyuwangi menjadi satu-satunya sektor yang tetap stabil selama pandemi Covid-19 bahkan tumbuh diangka 1.75 persen, sekaligus penyumbang perekonomian Banyuwangi terbesar saat ini dengan kontribusinya sekitar 30 persen. 

Di sisi lain, kestabilan produksi pertanian juga ikut menjaga inflasi di Banyuwangi. Jika lahan pertanian terganggu, secara otomatis akan ikut memengaruhi hasil panen. Yang berimbas naiknya angka inflasi di Banyuwangi.

Salah satu solusinya adalah melindungi keberadaan lahan pertanian. Desa-desa yang selama ini wilayah penopang pangan dari sektor pertanian bisa tetap mempertahankan lahan pertaniannya. 

Contohnya adalah yang dilakukan Desa Banjar yang memiliki lahan abadi pertanian berdasarkan peraturan desa yang mengatur pemanfaatan lahan efektif di areal pertanian maupun perkebunan.

Berdasarkan perdes setempat, kawasan pertanian di desa yang bisa digunakan untuk lahan efektif (bangunan tertutup) hanya 1 persen dari lahan yang ada, sementara di kawasan perkebunan, maksimal 5 persen dari lahan yang ada.

Maka Festival Padi ini digelar sebagai bentuk dukungan semangat kepada pemerintah daerah, pemerintah desa maupun bagi para petani untuk mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Banyuwangi.

Festival Padi 2021

Festival Padi 2021 berlangsung di lahan pertanian seluas 3 hektar di Dusun Rembang, Desa Banjar yang lokasinya berada di lereng Gunung ijen

Semua rangkaian festival dilaksanakan di sekitar area persawahan yang ditata sedemikian rupa agar tampak indah dan menarik. Barisan bunga celosia dan refugia berjajar rapi membatasi area sawah dan pematang.

Dalam Festival Padi 2021 ditunjukkan rangkaian proses dan menanam padi secara tradisional maupun modern. Bagaimana petani membajak sawah dan memanen padi secara manual menggunakan kerbau, maupun secara modern menggunakan mesin traktor. 

Di dalam area festival, ada beberapa zona yang berisi bermacam kegiatan pertanian. Mulai dari aktivitas tandur para petani hingga pengolahan sawah dengan menggunakan mesin. 

Ada juga tampilan pupuk organik yang bisa digunakan petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman. 

Festival ini juga menghadirkan ritual adat masyarakat agraris di Banyuwangi. Mulai tari Dewi Sri, tradisi kebo-keboan yang juga ditampilkan di tengah area persawahan, hingga tari Gandrung Galengan (pematang sawah).

Bupati Ipuk ikut menari dalam festival padi 2021.
Bupati Ipuk ikut menari di tengah sawah bersama para penari Gandrung (Facebook/Bang Zain)

Berlatar hamparan sawah terasering yang hijau, aksi penari Gandrung dalam balutan busana merah menyala memukau para pengunjung  yang hadir. Apalagi Bupati Ipuk juga ikut menari dengan para penari gandrung galengan di tengah pematang sawah.

Habis Festival Padi, Terbitlah Agrowisata Baru




Nantinya kawasan yang cantik ini akan dikelola lebih lanjut oleh desa, kelompok tani, dan BUMDes setempat sebagai embrio destinasi agrowisata baru, khususnya berbasis pertanian organik.

Ini sebagai langkah agar keberadaan lokasi Festival Padi bisa tetap sustain dan terawat. Ini juga strategi Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisatanya. Dana yang cukup besar untuk mengadakan suatu event tidak berhenti saat event tersebut selesai, namun selalu dikembangkan menjadi destinasi wisata baru.

Panorama terasiring desa Banjar, Banyuwangi (https://web.facebook.com/IJENUBUD)

Di lokasi Festival Padi ini ada beberapa zona yang menampilkan tanaman pangan, zona hortikultura, dan zona teknologi program pertanian. Nantinya akan dilengkapi fasilitas seperti produk hasil pertanian, perkebunan, dan hortikultura. Ada juga lumbung padi yang berisi padi dan jagung.

Untuk melengkapi fasilitas rekreasi akan dibangun jogging track, mengingat selama ini Desa Banjar sudah dikenal sebagai lokasi jujugan para penggemar sepeda dan sering menjadi spot foto.

Pasca digelarnya Festival Padi 2021, keindahan alam Desa Banjar dengan dengan panorama persawahan terasiringnya, akan semakin lengkap dengan keberadaan agrowisata baru yang mulai digarap.






Panorama persawahan terasiring di Dusun Rembang, Desa Banjar, Kec. Licin, Banyuwangi.





Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top