MENGENAL RUJAK KELANG KHAS MUNCAR, RASANYA CAMPUR-CAMPUR

Rujak Kelang Khas Muncar - Rujak khas Banyuwangi tidak hanya Rujak Soto, masih ada lagi Rujak Kelang. Tidak seperti Rujak Soto yang sudah dikenal luas bahkan sampai luar Banyuwangi, popularitas Rujak Kelang masih sebatas lokal. Rujak kelang bisa Anda cicipi jika kebetulan berkunjung ke Pelabuhan Ikan Muncar di Banyuwangi.
Rujak Kelang Muncar.
Rujak Kelang khas Muncar (sumber : Kompas.com)
Seperti rujak lainnya, rujak kelang terdiri dari potongan buah mangga, ketimun, pepaya, bengkoang yang dicacah. Kemudian dicampur dengan kuah pindang ikan yang hangat. Agar lebih nikmat biasanya dilengkapi dengan potongan tahu goreng dan kerupuk kromoleo dari tepung singkong.

Yang membuat istimewa sekaligus khas dari rujak kelang adalah kuahnya. Kuah rujak kelang terbuat dari petis ikan yang berwarna coklat agak cair, yang dituang di mangkok lalu ditambahkan irisan cabe tipis-tipis. Maka potongan buah-buahan plus tahu goreng didalamnya seperti terendam.

Belum jelas apa makna Rujak Kelang, yang jelas Rujak Kelang asal Madura ini sangat disukai warga Kecamatan Muncar karena cita rasanya yang khas dapat menggugah selera para pecinta rujak. 

Rujak ini dibuat dari bumbu alami, antara lain aneka buah-buahan, tahu, gula pasir, petis ikan dan cabe rawit. Tentu saja dengan pembauran buah-buahan dan petis ikan yang dilarutkan dalam cairan cabe rawit dan gula itu, cita rasa rujak ini sangat menggiurkan.

Disamping rasanya yang khas, boleh percaya atau tidak, konon rujak kelang dapat menyembuhkan penyakit dan dapat meningkatkan selera makan.

Di Muncar ada beberapa tempat yang menjual rujak kelang, namun yang terkenal adalah rujak kelang Bik Atik (45) yang berada Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Jaraknya tidak begitu jauh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Muncar.

Bik Atik, penjual Rujak Kelang (sumber : Memotimur.co.id)
Walaupun tempatnya di warung sederhana depan rumah, pelanggan rujak kelang Bik Atik cukup banyak dan harus mengantre untuk mendapatkan seporsi rujak kelang. Harganya murah hanya 5 ribu per porsi.

"Untuk pedasnya menyesuaikan, ada yang nggak pake cabe ada juga yang cabenya 10. Katanya semakin pedas semakin enak," kata Bik Atik.

Untuk kuah pindangnya, perempuan yang sudah berjualan sejak belasan tahun tersebut mengaku menggunakan ikan pilihan yang masih segar sehingga tidak ada aroma amis yang kuat dari kuah pindangnya. Untuk petis ikannya dia juga menggunakan petis terbaik dari langganannya.

"Semuanya dari sini petisnya, ikan untuk pindangnya juga baru setuap hari jadi masih hangat. Kalau rujak kelang bedanya dengan rujak lain tidak pakai terasi," jelas perempuan yang sehari-hari selalu berkain sarung ini.

Walaupun bentuknya sederhana, jangan tanya rasanya. Cita rasanya sangat khas dan istimewa. Rasa buah-buahan yang segar dan asam dari mangga berbaur dengan gurihnya petis dan kuah pindang membuat kita tidak berhenti untuk mengunyah.

Apalagi dengan rasa pedas dari potongan cabe rawit semakin membuat rujak kelang nikmat dinikmati terutama saat siang hari ketika cuaca di Pelabuhan Muncar cukup panas terik.

Jika Anda berkunjung ke Pelabuhan Ikan Muncar di Banyuwangi, selain memborong aneka hasil laut seperti ikan, kepiting dan cumi, jangan lupakan juga mencicipi makanan khas dari pelabuhan ikan terbesar di Indonesia, rujak kelang. (Kompas)

Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top