HANYA DI E-PARK BANYUWANGI ADA BUAH SELON DAN MESEM, PADUAN ANTARA SEMANGKA DAN MELON

E-Park Banyuwangi - Selain memiliki taman kota yang cantik, keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Banyuwangi semakin lengkap dengan kehadiran E-park yang terletak di kawasan barat dan timur GOR Tawang Alun Banyuwangi, di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi.

E-park ini adalah kawasan kebun yang dikembangkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertaman (DKP) Banyuwangi dengan konsep edukasi, ekologi dan ekonomi. Di taman ini terdapat bermacam-macam tanaman, baik tanaman hias, tanaman buah, bibit, sayuran, dan lain-lain. Peresmian E-park ini dilakukan oleh Ny Dani Abdullah Azwar Anas pada 1 Juni 2016.
E-Park Banyuwangi
E-Park Banyuwangi yang berkonsep 3 E : edukasi, ekologi dan ekonomi (sumber : Kompas.com)
E-park berkebun adalah lokasi ruang terbuka hijau (RTH) yang di tata sebagai sarana edukasi Banyuwangi Berkebun yang ditujukan bagi masyarakat yang awam dengan dunia tanaman.

Banyuwangi Berkebun adalah salah satu program DKP Banyuwangi yang bertujuan untuk menyebarkan kepedulian lingkungan melalui urban farming, dengan cara memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk dijadikan kebun yang produktif. Launching program Banyuwangi Berkebun sendiri telah dilakukan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas pada 30 November 2014 lalu.

Beberapa program yang sudah dilakukan di antaranya adalah merevitalisasi halaman-halaman kantor dan ruang-ruang publik yang kosong menjadi e-park. Hal itu adalah upaya Pemkab Banyuwangi untuk mendorong masyarakat mulai berkebun.

Selain berkebun, Pemkab Banyuwangi juga juga menggalakkan kolam-kolam ikan dan gerakan menghidangkan buah-buah lokal sebagai support untuk kegiatan Banyuwangi Berkebun.

Bahkan Azwar Anas berkeyakinan, gerakan berkebun juga bisa ikut serta menekan tingkat inflasi suatu daerah. Pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami aneka sayur mayur, tomat, cabai, dan lain sebagainya bisa menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pasar.
"Jika separuh saja masyarakat menggalakkan urban farming, mengembangkan tanaman di lahan-lahan sekitar rumah, tingkat inflasi bisa ditekan lebih rendah lagi, karena masyarakat tidak tergantung dengan harga pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,"  - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas -
Melalui konsep urban farming dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah di pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan, hasilnya akan meningkatkan ketahanan pangan suatu daerah.

Contoh konkretnya adalah Banyuwangi sendiri, dimana tingkat inflasinya terjaga. Inflasi Banyuwangi bulan Juli 2016 sebesar 0,43%, nomor dua terendah di Jatim. Pada Januari-Juli 2016 inflasi Banyuwangi 1,49%, lebih rendah dari rata-rata Jatim 1,85%.

Berikut beberapa hal yang menarik dari keberadaan E-park Banyuwangi yang layak dikunjungi sebagai tempat belajar bertanam dan sekaligus rekreasi keluarga yang sehat.

E-PARK ADALAH WUJUD SEMANGAT BANYUWANGI BERKEBUN

E-park Banyuwangi merupakan taman kota yang dulunya adalah lahan tidak produktif. Taman ini dikembangkan di atas lahan seluas 2000 meter persegi, awalnya merupakan lokasi pembuangan sampah yang tidak terawat dan kotor.

Setelah dibenahi dan dijadikan sebuah taman berkebun, sekarang menjadi lahan produktif yang produktif sesuai dengan semangat urban farming.
Rumah pohon di salah satu sudut E-park Banyuwangi (sumber : Tribunnews.com)
Disebut e-park, karena mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai sarana ekologi, edukasi dan ekonomi bagi masyarakat. Ekologi,  bisa menambah titik hijau dengan pemanfaatan ruang-ruang kota. Edukasi bisa memberikan pendidikan ke publik untuk cinta lingkungan. Ekonomi yaitu sebagai nilai tambah penghasilan dari pemanfaatan ruang – ruang kota. Jadi intinya E-park ini adalah taman multi fungsi.  

Terkait konsep tersebut, E-park ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai pelatihan terkait penguatan program Banyuwangi Berkebun. Di sini, masyarakat akan diedukasi tentang urban farming (pertanian perkotaan), yaitu memanfaatkan lahan tidur di perkotaan menjadi lahan hijau yang produktif. Seperti cara bertanam hidroponik, aquaponik, vertikultur, lahan dan pot. Tak hanya itu, masyarakat juga akan dilatih cara membuat pupuk sendiri.

TAMAN YANG CANTIK DI E-PARK

Ketika memasuki E-park Banyuwangi, pengunjung akan disambut deretan tanaman hias bonsai di sebelah kiri, dan deretan meja dan kursi yang apik di sebelah kanan dengan gantungan bola-bola lampu.

Ada sebuah gerbang melengkung yang dirambati oleh tanaman dan tanaman bunga bougenville berwarna-warni serta tanaman kubis, padi dan beraneka macam jenis lainnya. Di bagian lain E-park pengunjung disuguhi taman bunga yang tertata rapi dan terlihat asri. Benar-benar sangat memanjakan mata dan membuat betah berlama-lama.
Salah satu sudut E-Park Banyuwangi yang asri. (sumber: Detik.com)
Taman di E-park Banyuwangi.
Taman yang asri dan tertata rapi (sumber : Antarajatim.com)

Lelah berkeliling, pengunjung dapat beristirahat di gazebo yang tersedia di E-park. Setidaknya ada 3 buah gazebo yang dibangun disamping kolam. Sembari istirahat, pengunjung dapat menikmati bunga-bunga yang tengah bermekaran atau pemandangan sawah yang berbatasan dengan kebun. Bila lapar, juga tersedia cafe dengan sejumlah menu yang merupakan hasil berkebun E-park.
Gazebo di sekeliling kolam (sumber : Detik.com)

ADA SELON DI E-PARK
Pernah membayangkan apa jadinya jika buah semangka dan melon dikawinkan? Nggak usah dibayangkan, karena di E-Park Banyuwangi buah kombinasi antara semangka dan melon benar-benar ada dan bisa dimakan.

Namanya Selon. Selon merupakan akronim dari semangka (dan) melon, buah hasil persilangan semangka dan melon yang ditanam sejak 2016 dan saat panen bisa menghasilkan sekitar 300 buah. Selon merupakan jenis buah hasil pemuliaan tanaman yang dilakukan oleh DKP Banyuwangi.
Selon alias semangka melon
Selon alias semangka melon yang dikembangkan E-Park Banyuwangi
(sumber : Banyuwangi.merdeka.com)
Dilihat dari bentuk fisiknya, buah Selon lebih menyerupai melon. Tapi ketika dibelah, isinya lebih menyerupai buah semangka dengan warna merah yang menggoda lengkap dengan bijinya. Ketika dicicipi, daging buahnya terasa seperti paduan buah melon dan semangka. Saat musim kemarau atau bulan puasa, buah Selon yang segar ini tentunya dapat menjadi pilihan konsumsi yang tepat.
Selon, semangka berbentuk melon.
Selon, fisiknya melon, dalamnya semangka, rasanya paduan keduanya. (sumber : Jatim.antaranews.com) 
Buah Selon ini masih di Banyuwangi saja yang memilikinya. Meskipun demikian, pihak E-Park bersedia berbagi pengetahuan tentang budidaya selon ini kepada siapa pun yang berminat. 

Selain Selon (semangka melon), pengelola E-park juga tengah mengembangkan pembibitan Mesem (melon semangka) yang merupakan hasil kawin silang antara melon dan semangka. Hayo, pilih yang mana?
Selon dan Mesem di E-park Banyuwangi.
Selon (kiri) dan Mesem (kanan) (sumber : Jatim.antaranews.com)

GREEN HOUSE DI DALAM E-PARK

Di sisi timur dari E-Park Banyuwangi ini terdapat beberapa greenhouse khusus untuk pembibitan tanaman anggrek dan hidroponik.

Kebun E-park melayani permintaan bibit tanaman sebagai upaya penghijauan. Beberapa jenis bibit tanaman yang bisa dipesan diantaranya adalah bibit pohon sengon, gembilina, trembesi, sirsat, asem, pete, akasia, dan durian.

RUMAH ADAT USING

Di sisi barat areal E-park pengunjung akan melihat sebuah pondok kebun berarsitektur rumah adat khas suku Using yang dikelilingi taman. Pondok berukuran 4x6 meter ini berfungsi sebagai area pertemuan dan pelatihan bagi warga yang ingin belajar cara berkebun.
Rumah adat Using di E-park Banyuwangi.
Rumah adat Using hadir di E-park (sumber : Rri.co.id)
Sebagai sebuah taman berkebun yang asri, selain diisi tanaman, didalam E-park juga dilengkapi dengan beberapa gazebo dan paglak atau rumah panggung yang biasanya digunakan petani untuk mengawasi tanaman padi. Termasuk juga rumah pohon yang menambah keasrian E Park tersebut.
Paglak di area E-park (sumber : Merdeka.banyuwangi.com)
KLINIK TANAMAN

Tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau, E-park Banyuwangi juga dijadikan klinik taman hias serta laboratorium tanaman. Tanaman-tanaman hias taman kota yang kering dan layu akan dirujuk ke E-park untuk disegarkan kembali sebelum dikembalikan ke lokasi semula.

BANYUWANGI TUAN RUMAH KONFERENSI INDONESIA BERKEBUN 2016

Sebagai bagian dari komunitas Indonesia Berkebun, Kabupaten Banyuwangi sudah bergabung sejak 2014 sebagai anggota yang ke 42.

Indonesia Berkebun adalah gerakan komunitas melalui media jejaring sosial yang mengambi isue lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif lewat peran masyarakat sekitar. Saat ini, Indonesia Berkebun sudah berkembang di lebih 40 kota, 8 kampus di Indonesia.

Setiap tahun Banyuwangi Berkebun menggelar konferensi dan untuk tahun 2016, Banyuwangi ditunjuk sebagai tuan rumah konferensi Indonesia Berkebun yang ke 4.

Konferensi Indonesia Berkebun 2016 di Banyuwangi berlangsung di GOR Tawang Alun, 5-7 Agustus 2016 dan  diikuti perwakilan dari 24 komunitas kabupaten/kota dan 3 perguruan tinggi di Indonesia. Mereka datang dari daerah lain di sekitar Jawa, Fakfak Papua, Pontianak, Balikpapan, Medan dan Makassar, serta komunitas kampus dari Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selain konferensi, juga ada lomba pembuatan taman, pameran pertanian,serta pembelajaran teknik penanaman secara sederhana seperti bertanam dengan hidroponik dan aquaponik.
Bupati Azwar Anas memanen petai langsung dari pohonnya yang berada di area E-park saat pembukaan  Konferensi Indonesia Berkebun 2016 (sumber : Kompas.com)
AYO KE E-PARK BANYUWANGI

E-park Banyuwangi ini terbuka untuk umum, siapapun bisa datang. Setiap minggu taman itu banyak dikunjungi orang. Bukan hanya sekadar menikmati tamannya yang hijau, tapi juga diharapkan bisa belajar urban farming di areal perkotaan serta untuk pemanfaatan lahan terbatas sehingga bisa menambah nilai ekonomi bagi keluarga.

Banyak yang bisa dipelajari di taman E-park, mulai dari bertanam secara hidroponik, pengelolaan terintegrasi kotoran ternak menjadi pupuk tanaman, hingga cara memelihara tanaman organik. Pihak E-park tidak memungut biaya, tapi untuk yang ingin belajar berkebun dipersilakan membawa peralatan sendiri atau menggunakan peralatan yang tersedia di E-park dengan mengganti biaya sekadarnya.

Tertarik? Datang saja ke E-Park Banyuwangi yang letaknya bersebelahan dengan GOR Tawang Alun Banyuwangi.  

Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top