BANYUWANGI-MALL.COM, BELANJA PRODUK UMKM BANYUWANGI DALAM SATU SENTUHAN

Banyuwangi Luncurkan Situs Belanja Online Banyuwangi Mall - Akhirnya, mall yang pertama dibuka di Banyuwangi. Memang bukan bangunan mall secara fisik seperti umumnya di kota-kota besar, namun mall virtual alias mall online. Situs e-commerce yang bernama Banyuwangi Mall ini bisa diakses melalui www.banyuwangi-mall.com, yang secara resmi dirilis oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno, di Pendopo Sabha Swagata, Banyuwangi, Rabu (20/4/2016).
Situs belanja online Banyuwangi Mall.
Tampilan situs e-commerce Banyuwangi-mall.com
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengklaim, Banyuwangi adalah kabupaten pertama di Indonesia yang punya digital market, sekaligus menjadi "mall" pertama yang berdiri di Banyuwangi.

"Banyuwangi menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang memfasilitasi penjualan produk UMKM melalui digital market. Dan, ini adalah mal pertama yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi," kata Anas usai peluncuran Banyuwangi Mall.

Perlu diketahui, selama ini pembangunan mall dilarang di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi punya alasan untuk itu.

"Banyuwangi melarang pembangunan mal, karena mal hanya sebuah gaya hidup dan tidak bisa menggambarkan perkembangan ekonomi di suatu daerah," jelas Bupati Anas.

Tak hanya mall, ijin baru pendirian mini market berjaringan (chain store) pun sudah lama distop dan sebatas hanya ada di wilayah perkotaan Banyuwangi. Tujuannya tak lain untuk memproteksi pasar tradisional.

Sebagai gantinya, Banyuwangi membangun e-commerce alias situs belanja online Banyuwangi Mall yang merupakan digital market place untuk mewadahi 10.000 UMKM yang tidak memiliki modal untuk membuka toko. Anak muda Banyuwangi dibekali dengan pelatihan internet marketing dan tidak kurang 2 ribu peserta telah mengikutinya. Dengan begitu, tanpa harus membuka toko fisik, warga Banyuwangi bisa langsung menjual produk atau jasanya secara online.

Pemkab Banyuwangi juga gencar menggelar pelatihan bisnis yang memanfaatkan bahan lokal. Dari pelatihan ini diharapkan akan lahir wirausahawan baru.
UKMM Banyuwangi.
Pelatihan bordir di Kec. Licin (sumber : Twitter.com/disperindagbwi)
Sampai pertengahan 2006 diproyeksikan ada 53 pelatihan dengan total 5 ribu warga yang akan mengikutinya. Pelatihan memanfaatkan bahan bahan lokal ini berbasis potensi desa, seperti membatik, pengolahan komoditas pertanian, ikan laut, hingga pemasaran produk.
Pelatihan produksi batik di Banyuwangi.
Pelatihan produksi batik Kec. Pesanggaran. (sumber : Twitter.com/disperindagbwi)
Desa penghasil buah naga misalnya akan diberi materi cara membuat produk olahannya. Sedangkan desa di pesisir akan dibekali ketrampilan mengolah ikan. Usulan materi pelatihan ini pun datang dari warga desa karena mereka yang lebih tahu potensi daerahnya serta produk lokalnya.
Pelatihan UMKM Banyuwangi.
Pelatihan olahan buah naga Ds Bulurejo Kec. Purwoharjo(sumber : Twitter.com/disperindagbwi)
Dari pelatihan tersebut akan menghasilkan produk UMKM yang pemasarannya akan dilakukan melalui situs marketplace Banyuwangi Mall. Jadi warga Banyuwangi tidak hanya diajarkan cara memproduksi sesuatu, namun juga dipikirkan cara menjualnya. Dan pemasaran berbasis online untuk meningkatkan daya saing UMKM menjadi pilihan utama, mengingat tingginya penetrasi internet di indonesia yang diperkirakan lebih dari 85 juta netizen. Selain itu belanja online juga sudah mulai menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Melalui digital market place Banyuwangi Mall, UMKM Banyuwangi diharapkan bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

BANYUWANGI-MALL.COM

Situs belanja online www.banyuwangi-mall.com menawarkan beragam produk UMKM Banyuwangi. Pada tahap awal, baru 28 pelaku UMKM di Banyuwangi yang mendapatkan kesempatan memajang produknya. Ada 165 item produk yang telah memenuhi standar kualifikasi tertentu yang dipasarkan di situs Banyuwangi Mall. Pemkab Banyuwangi sendiri memasang target ada 3000 UMKM Banyuwangi yang memanfaatkan situs tersebut untuk memasarkan produk mereka.

Aneka produk yang ditawarkan lewat situs Banyuwangi Mall, diantaranya paket wisata, produk perikanan, pertanian, serta aneka jenis kerajinan khas Banyuwangi. Mulai dari batik khas Banyuwangi, ikan asin, kopi hingga buah manggis bisa dipesan melalui secara online melalui situs tersebut.
Batik Indigo di situs belanja online Banyuwangi Mall.
Batik Indigo, salah satu produk UMKM yang bisa ditemui di situs Banyuwangi Mall.
Batik seharga Rp 900 ribu ini diproduksi secara terbatas dengan waktu pengerjaan selama 4 bulan. 
Untuk membantu produk UMKM Banyuwangi agar layak masuk ke market place, Pemkab Banyuwangi memfasilitasi pembentukan "Rumah Kreatif" sebagai pusat operasional Banyuwangi Mall. Di Rumah Kreatif yang berada di jalan Ahmad Yani Banyuwangi ini berbagai aktivitas mulai dari administrasi, penanganan order, pengiriman barang sampai kegiatan kreatif seperti pemotretan produk dan desain grafis UMKM dilakukan.

Pengelola Rumah Kreatif ini adalah 4 anak muda asli Banyuwangi. Mereka adalah Sari, Fatah Rohmansah, Fathurrachman dan Achmad Zaini yang bekerja sesuai dengan bidang masing-masing dalam mengeoperasikan situs Banyuwangi Mall. Keempatnya didampingi oleh pendamping dari Klinik Koperasi dan UMKM, yang merupakan program dari Pemkab Banyuwangi yang bertugas melakukan pendampingan bagi penggiat UMKM secara online maupun tatap muka.
Rumah Kreatif pengelola situs Banyuwangi Mall.
Para punggawa Rumah Kreatif yang berada dibalik situs Banyuwangi Mall. (sumber : Detik.com)
Untuk mengembangkan market place Banyuwangi Mall, Pemkab Banyuwangi menggandeng PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI sebagai mitra utama. Selain untuk kemudahan transaksi, dengan menggandeng BNI yang memiliki puluhan juta nasabah, biaya promosi menjadi ringan karena secara otomatis keberadaan situs belanja ini akan dipromosikan di kalangan nasabah BNI.

Lebih dari itu, kerjasama ini merupakan terobosan virtual pertama yang bersinergi antara BUMN dengan pemerintah daerah yang dipelopori oleh Banyuwangi. Program ini sejalan dengan gerakan revolusi mental yang mendobrak sekat antar BUMN untuk saling membangun negeri.

"Tidak ada lagi tembok antara BUMN satu dengan yang lain. Ini bentuk revolusi mental. Peran serta BUMN dengan pemerintah daerah membangun perekonomian sektor akar rumput," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat peluncuran penandatangan MoU Banyuwangi-mall.com antara BNI dan Pemkab Banyuwangi.
Dibalik berdirinya situs Banyuwangi Mall ada sinergi antara BUMN dan Pemda Banyuwangi. Menteri BUMN Rini Soemarno, Bupati Anas dan Dirut BNI, Achmad Baiquni saat peluncuran Banyuwangi-mall.com  (sumber : Beritasatu.com)
Tampilan situs Banyuwangi Mall sendiri cukup ringan dibuka, bahkan sudah menggunakan template yang responsive, sehingga mudah dan nyaman saat diakses melalui smartphone. Hal ini tentunya lebih mudahkan netizen untuk berbelanja, mengingat mayoritas netizen Indonesia mengakses internet melalui gadgetnya.

Untuk memudahkan pengunjung melakukan transaksi belanja, situs Banyuwangi Mall dilengkapi dengan berbagai solusi pembayaran online yang didukung oleh BNI melalui berbagai fasilitas e-payment BNI, seperti BNI Debit Online, BNI SMS Payment, BNI VA Payment, BNI Kartu Kredit, dan metode pembayaran BNI lainnya yang akan dikembangkan dikemudian hari.

Respon netizen terhadap Banyuwangi Mall ternyata cukup bagus. Hanya tempo dua jam setelah situs tersebut diluncurkan, telah terjadi 194 transaksi dengan nilai penjualan Rp 51 juta yang berasal dari berbagai kota besar, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung. Sebuah awal yang positif tentunya.

Jadi mulai sekarang kalau mau membeli produk UMKM Banyuwangi, dimana pun dan kapan saja, caranya tinggal klik situs belanja Banyuwangi Mall yang beralamat di www.banyuwangi-mall.com.
Mudah dan pasti aman!


Artikel BANYUWANGI BAGUS Lainnya :

3 komentar:

  1. wis keren lare digital marketplace, semoga lancar terus
    www.cawkwajir.blogspot.co.id

    BalasHapus
  2. Sukses utk bwi-mall nya..smoga produk2 bwi lebih terkenal lagi ke seluruh belahan dunia. I LOVE BWI..

    BalasHapus
  3. Semoga Kota banyuwangi semakin maju pariwisatanya

    BalasHapus

Scroll to top